Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Iganasius Jonan menargetkan target investasi hulu migas pada 2018 bisa naik dua kali lipat menjadi sekitar US$20 miliar dibandingkan dengan 2017.
Jonan mengatakan, kalau belanja modal baik memang akan mempengaruhi defisit neraca perdagangan di hulu migas.
"Nah, pada tahun ini, kami ekspektasi belanja modal hulu migas bisa naik US$20 miliar. Nilai itu naik dua kali lipat dari periode sebelumnya sekitar US$10 miliar sampai US$11 miliar," ujarnya pada Jumat (16/3/2018).
Jonan menuturkan, investasi hulu migas yang bertambah itu pasti akan menyebabkan defisit. "Soalnya, enggak mungkin barang modal yang diinvestasikan saat ini lagsung bisa menghasilkan," tuturnya.
Adapun, target kenaikan investasi pada sektor hulu migas itu pun berpotensi didorong oleh kemudahan investasi di kementerian ESDM, termasuk hulu migas.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, total investasi yang akan digelontorkan perusahaan hulu migas pada 2018 sekitar US$16 miliar. Angka itu muncul dari hasil jawaban para pelaku usaha hulu migas terkait belanja modal yang akan digelontorkan pada tahun ini.
Pada pertemuan itu, Arcandra menyebutkan Chevron, BP, dan PT Pertamina (Persero) mengalokasikan belanja modal hingga di atas US$2 miliar pada tahun ini.
Namun, pandangan pesimistis terkait prospek investasi migas di Indonesia muncul ketika hasil lelang 2017 hanya memperoleh nilai komitmen investasi yang disebut rendah. Total komitmen investasi pada lima blok yang diminati hanya US$23,57 juta.