(Bisnis.com), JAKARTA-- Rencana pembangunan infrastruktur yang terus direalisasikan pemerintah di sejumlah wilayah di Jakarta turut berperan aktif dalam menciptakan pusat pertumbuhan properti baru di Jakarta.
Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), mengatakan pembangunan sarana infrastruktur tersebut secara tidak langsung membuat kawasan yang semula terkendala dari sisi aksesibilitas, menjadi terbuka dan berkembang baik sebagai kawasan permukiman maupun bisnis potensial.
Secara umum, katanya, pasar properti Jakarta masih tetap menjanjikan sebagai barometer pusat bisnis dan perekonomian Indonesia. Selain pergerakan ke barat dan selatan ke arah TB Simatupang, pergerakan di koridor timur menunjukkan potensi yang menjanjikan. Rencana pembangunan infrastruktur yang masif disertai dengan harga tanah yang relatif masih rendah dibandingkan dengan wilayah Jakarta lainnya, memberikan peluang bertumbuhnya pasar lebih tinggi.
Indonesia Property Watch, katanya, mencatat, dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan harga tanah perumahan di Jakarta Timur menempati urutan tertinggi sebesar 5,58% per tahun, dibandingkan dengan Jakarta Selatan sebesar 4,19%, Jakarta Pusat 4,19%, Jakarta Barat 4,15%, dan Jakarta Utara 2,85%.
”Berdasarkan rating wilayah, dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan infrastruktur, pertumbuhan harga tanah, tingkat persaingan, dan image lokasi, Jakarta Timur berada di urutan tertinggi, disusul Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat,” ujar Ali dalam paparannya pada acara Open House All Day, klaster Matana, berdasar rilis Rabu (21/3/2018)
Menurut Ali, masih belum terkoneksinya ruas-ruas tol di koridor timur membuat banyak potensi pasar properti yang belum muncul di Jakarta Timur. Namun, dengan terhubungnya tol Cakung ke Cilincing-Tanjung Priok akan memberikan potensi yang luar biasa bagi pertumbuhan pasar properti di wilayah sekitarnya.
Dalam perkembangannya, sebut Ali, selain pasar perumahan landed yang masih terbuka lebar di Jakarta Timur khususnya di segmen menengah atas, pasar apartemen dan komersial pun akan semakin berkembang mengejar ketertinggalannya dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Sebagai salah satu arah pelebaran wilayah dari Kelapa Gading yang terus mengarah ke timur melewati Pulogadung dan Cakung, Jakarta Timur juga menyimpan potensi arah perkembangan dari CBD Jakarta yang terus mengarah ke Cawang ke arah jalur Light Rail Transit (LRT). Melihat hal tersebut maka hampir sebagian besar kawasan Jakarta Timur mempunyai potensi yang tinggi.
Di antara beberapa kawasan perumahan potensial yang ada di Jakarta Timur, Asya merupakan salah satu proyek skala kota dengan dukungan infrastruktur memadai, konsep ramah lingkungan dengan danau seluas 15 hektare, serta dikelilingi berbagai fasilitas berkelas.
Memasuki triwulan I 2018, Asya kembali menawarkan klaster terbaru bertajuk Matana. Serupa dengan Semayang, cluster eksklusif ini mengadopsi dari nama Matano, yang merupakan nama salah satu sungai di Kalimantan. Matana nantinya akan merangkum sebanyak 210 unit rumah eksklusif yang terdiri dari 6 tipe yaitu Tipe 7 (7x14m), Tipe 9 (9X14m), Tipe 12 Corner House (12X14m), Tipe 13 Corner House (13x14 m), Tipe 9 Deluxe House (9X17m) serta Tipe 12 Corner Deluxe (12x17m).
Dari segi desain, cluster Matana memiliki konsep yang unik, yaitu ceiling living room setinggi 4,3 meter, ketinggian Master Bedroom di 3,9 meter, smart digital door lock melalui finger print dan kartu, CCTV di area pintu masuk dan living room. Adapun, harga yang ditawarkan mulai dari Rp2,5 miliar. Untuk tahap pertama akan dipasarkan sebanyak 93 unit saja.
Presiden Direktur Astra Modern Land, Wibowo Muljono menuturkan, hunian yang dikembangkan di kawasan perumahan Asya memiliki konsep ramah lingkungan dan selalu mengutamakan kenyamanan bagi penghuninya. Salah satunya, dengan keberadaan ceiling yang tinggi untuk memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam rumah. ”Selain dapat memaksimalkan ruang, faktor kenyamanan inilah yang kami adopsi dalam mengembangkan Township Asya,” ujar Wibowo.
Sementara itu, Direktur PT Astra Modern Land, Panji Nurfirman mengatakan, cluster Matana lebih eksklusif dibanding cluster sebelumnya, Semayang. Diantaranya, karena dilengkapi Toto kitchen set, mulai dari cabinet atas bawah, kompor dan exhaust. Setiap kamar dan area living room juga sudah dilengkapi dengan AC Daikin, tanpa biaya tambahan. Di dalam cluster Matana, nantinya juga akan dibangun cluster facility, menggenapi 2 club house besar di area Asya dan Jakarta Garden City (JGC).
”Beberapa kelebihan Asya selain pertumbuhan harga lahan yang terus meningkat adalah memiliki 15 hektar danau yang dilengkapi lake side facility seluas 2,8 hektar, selangkah dengan pusat perbelanjaan AEON Mall, aksesibilitas yang sangat mudah serta shutle bus bagi para penghuni yang akan menuju stasiun LRT di Kelapa Gading. Unit-unit di Asya sendiri akan mulai diserahterimakan dalam 24 bulan ke depan.”
Infrastruktur Jakarta Timur Terus Berkembang, Township Asya Siapkan Klaster Baru
Rencana pembangunan infrastruktur yang terus direalisasikan pemerintah di sejumlah wilayah di Jakarta turut berperan aktif dalam menciptakan pusat pertumbuhan properti baru di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Rochmad Purboyo
Editor : M. Rochmad Purboyo
Topik
Konten Premium