Bisnis.com, JAKARTA – Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada kuartal I/2018 menurun dibandingkan dengan kuartal I/2017.
Hingga Maret 2018, PUPR telah menyalurkan Rp163,5 miliar KPR FLPP turun 40% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 dengan total dana yang disalurkan Rp268,2 miliar.
Direktur Operasi PPDPP Nostra Tarigan mengatakan turunnya dana saluran FLPP karena terdapat beberapa hal hasil evaluasi program yang masih dalam tahapan pembicaraan.
“Penyaluran turun karena kami lama diskusi dengan teman-teman pengembang bagaimana kualitas rumah bisa lebih bagus. Biasanya di kuartal I memang cenderung tidak terlalu banyak," ujar Nostra, di Jakarta, dikutip Minggu (22/4/2018).
Pada kuartal satu 2018, realisasi program satu juta rumah sudah tercapai 1.413 unit rumah sedangkan pada kuartal satu 2017 terealisasi rumah sebanyak 2.388 unit rumah.
Pada 2018 PUPR menargetkan penyaluran KPR FLPP sebesar Rp6,48 triliun untuk membiayai 60.625 unit rumah MBR.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Nostra kembali menegaskan bahwa FLPP dirancang untuk semua kalangan masyarakat berpenghasilan rendah tak terkecuali.
“Semua bisa menggunakan. MBR dari swasta, PNS, BUMN, TNI, Polri selama memenuhi syarat boleh menggunakan FLPP,” tegas Nostra.