Bisnis.com, BATANG -- Menuju pelaksanaan mudik dan balik Lebaran tahun ini, masih ditemukan tanah merah pada pengerjaan proyek Pemalang--Batang. Lantas, apa saja yang harus disiapkan pemudik untuk melintasi tol ini?
Tol Pemalang--Batang memang ditargetkan akan dibuka fungsional pada H-10 Lebaran nanti. Dengan dibuka fungsional, artinya baru satu lajur yang akan dibuka untuk menghubungkan Pemalang sampai Batang. Pengguna jalan pun tidak akan dikenakan biaya tarif untuk melintas.
Berdasarkan pantauan Bisnis, saat memasuki tol Pemalang dari arah tol Tegal, dua lajur jalan sudah tampak teraspal atau rigid pavement. Simpang Susun Pemalang pun sudah hampir siap digunakan. Sejumlah marka dan rambu juga sudah dipasang di sepanjang 11,8 km awal ruas tol.
Setelahnya, pemandangan yang berbeda mulai terlihat. Pengaspalan jalan sepanjang 5,5 km untuk satu lajur baru dilakukan. Pengerjaan ruas tersebut dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang membantu pelaksanaan dengan mengambil alih bagian yang seharusnya dikerjakan oleh PT Sumber Mitra Jaya (SMJ).
Saat meninjau proyek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan proses pengaspalan untuk sekitar 5,5 km yang berada di bagian seksi I Simpang Susun (SS) Pemalang--SS Pekalongan tersebut dijamin akan teraspal seluruhnya pada 30 Mei 2018.
"Ini flexible pavement di tanah lunak, akan selesai teraspal pada 30 Mei nanti. Pengguna jalan nanti sudah bisa melewati jalan ini H-10 dengan sudah diaspal," kata Basuki, saat peninjauan proyek tol Pemalang--Batang, Sabtu (26/5/2018).
Baca Juga
Tanah Merah
Setelah mengecek di titik pengaspalan, Basuki melanjutkan tinjauannya di beberapa titik dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Setelah beberapa kilometer, rombongan harus memutar sedikit dan melewati jalan desa karena adanya pekerjaan oprit jembatan di area Sereng Baru. Oprit merupakan proses penimbunan untuk jalan pendekat jembatan.
Di sekitar titik itulah, tanah merah masih banyak dijumpai. Tanah tersebut sudah dilakukan pekerjaan struktur, namun belum memasuki tahapan land concrete atau beton tipis. Akibatnya, saat melewati tanah merah tersebut, mobil harus berguncang cukup sering.
Kendati demikian, Direktur Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Arman Panjaitan menjamin bahwa pada H-10 Lebaran seluruh tanah merah tersebut dapat dilewati pengguna jalan dengan status sudah land concrete.
Saat ini, dari 17,8 km pengerjaan paket III, baru 700 meter yang sudah berbentuk land concrete, sedangkan yang sudah teraspal sudah 10,5 km. Artinya, sepanjang 6km sisanya masih berbentuk tanah merah.
Pada H-10 nanti, dari 39,2 km jalan tol Pemalang--Batang, hanya sekitar 4 km yang jalannya akan berbentuk land concrete sementara sebagian besar sudah teraspal. Pengerjaan bagian tersebut hanya berada di paket III yang dikerjakan oleh SMJ.
"Jadi nanti saat H-10 sudah tidak ada tanah merah disini. Sebagian besar sudah teraspal dan sisanya berbentuk land concrete," jelas Arman.
Siapkan Perbekalan
Pada H-10, juga sudah akan terpasang rambu darurat dan tolo-tolo yang berfungsi sebagai lampu penerangan. Dua tempat peristirahatan (rest area) sementara juga disiapkan yakni di Candi Areng dan Klandepok, namun masih bersifat minimalis.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengimbau para pemudik nantinya untuk siaga dalam mengisi bahan bakar dan perbekalan saat melintasi jalur fungsional tersebut.
Pasalnya, jalur keluar bila ingin melewati jalur fungsional tersebut terpisah hampir 25 km jauhnya, yakni di wilayah Kertasari yang merupakan ujung tol Pejagan--Pemalang dan Batang, yang merupakan ujung tol Pemalang--Batang.
"Untuk pemudik agar bensin diisi full, begitu juga kartu tol elektronik dan perlengkapan pribadi lainnya," ujarnya.
Seperti diketahui, pengerjaan proyek tol ini memang melibatkan kedua kontraktor tersebut yang sekaligus juga memegang kepemilikan konsesi Pemalang--Batang yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Sumber Mitra Jaya (SMJ).
Jalan tol Pemalang--Batang sepanjang 39,2 km terdiri dari dua seksi yakni seksi I Simpang Susun (SS) Pemalang--SS Pekalongan sepanjang 23,3 km dan seksi II SS Pekalongan--Batang sepanjang 15,9 km.
Pengerjaan tol dengan nilai investasi Rp4,08 triliun tersebut dilakukan dengan pembagian paket antara WSKT dan SMJ. Dalam pengerjaanya, WSKT mengerjakan paket I, II dan IV sedangkan SMJ paket III.
Paket I yang dikerjakan WSKT adalah pekerjaan struktur untuk seluruh ruas sepanjang 39,2 km. Adapun, paket II dan IV merupakan pekerjaan konstruksi masing-masing sepanjang 11,8 km dan 9,5 km.
Sementara itu, SMJ bertanggung jawab untuk mengerjakan 17,8 km pada paket III. Baru-baru ini, WSKT akhirnya mengambilalih pengerjaan 5,5 km dari seksi III jatah SMJ yang saat ini seluruhnya tengah dilakukan pengaspalan dan diperkirakan tuntas pada 30 Mei 2018.