Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur maritim yang tengah digalakkan oleh pemerintah mendorong Grup Humpuss untuk membuka program pendidikan pascasarjana khusus di bidang maritim. Program ini diharapkan bisa melahirkan manajer-manajer yang handal di bidang maritim, khususnya manajemen rantai pasok atau supply chain management.
Program magister ini merupakan kerja sama antara Grup Humpuss lewat PT Etsi Hutama Maritim (Humpuss Trilogi Maritime Training Center) dengan Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) dan STC Rotterdam. Direktur Utama Humpuss Trilogi, Lisda Y. Satria mengatakan program ini akan dibuka pada September 2018 mendatang dan saat ini pihaknya tengah menjaring peminat dari beragam kalangan, khususnya yang bergelut di bidang maritim.
"Program ini sangat segmented dan menjadi yang pertama di Indonesia dan menjadi kontribusi nyata dari Grup Humpuss untuk Indonesia dalam mendukung program pemerintah menjadi poros maritim dunia," jelasnya kepada Bisnis.com selepas acara Peluncuran Program MBA Maritime di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Lisda menyebut, pembangunan pelabuhan baru maupun pengembangan pelabuhan yang sedang berjalan perlu diimbangi dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Untuk diketahui, saat ini ada sepuluh proyek pelabuhan yang masuk dalam proyek strategis nasional, mulai dari Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Kuala Tanjung, hingga Pelabuhan Bitung. Di samping itu, pemerintah juga tengah mengembangkan 24 pelabuhan yang menjadi pelabuhan pengumpul dalam program Tol Laut.
Menurut Lisda, dinamika kepelabuhan masa kini diniilai membutuhkan keterampilan dan keahlian yang makin spesifik. Oleh karena itu, Lisda menyebut para pemangku kepentingan yang berkaitan langsung dengan kepelabuhan perlu meningkatkan kompetensinya.
Humpuss Trilogi menargetkan, para operator pelabuhan maupun regulator bisa menjadi peserta dalam program magister berdurasi empat semester ini. Di samping itu, Humpuss Trilogi juga menyasar para pejabat kepabeanan dan juga pejabat pemerintah daerah yang memiliki fasilitas pelabuhan.
Dalam program magister maritim, Humpuss Trilogi akan menangani modul sumber daya manusia maritim. Sementara itu, STC akan menangani modul yang fokus pada maritime suppy chain management. Adapun, modul bisnis akan dibawakan oleh IPMI.
Sekretaris Jenderal Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Budhi Halim mengatakan saat ini tenaga ahli di bidang maritim semakin dibutuhkan sejalan dengan arah pembangunan yang berorientasi ke maritim. Dia menekankan, akvititas maritim kini juga tidak terbatas pada pelayaran, melainkan juga melabar pada rantai pasok, forwarding, hingga pergudangan.
"Tentu saja SDM ini dibutuhkan. Saya perlu 20 tahun belajar sendiri dengan pengalaman. Sekarang sudah ada programnya yang hanya butuh 2 tahun," jelasnya.