Bisnis.com, NEGARA - Arus balik penumpang yang liburan Lebaran 2018 secara dua arah, yang masuk maupun meninggalkan Bali, melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana mulai padat.
Antrean kendaraan yang hendak keluar Bali pada Senin (18/6/2018) sore terlihat mencapai hampir satu kilometer, yang rata-rata wisatawan domestik yang hendak kembali setelah liburan hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.
"Saat perjalanan dari Denpasar tadi, saya sudah memperkirakan akan antre di Pelabuhan Gilimanuk, soalnya jalan cukup ramai dengan kendaraan yang menuju ke sini," kata Ferdi, salah seorang wisatawan yang hendak pulang ke Surabaya, Jawa Timur.
Selain mobil pribadi, bus antar kota antar-provinsi (AKAP), bus pariwisata hingga kendaraan travel juga harus antre untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sebaliknya, arus balik pemudik yang masuk ke Bali juga mulai ramai dengan setiap kapal dipenuhi kendaraan berbagai jenis.
Rita, salah seorang pemudik dengan tujuan Denpasar, mengatakan bahwa kapal yang ditumpanginya dari Pelabuhan Ketapang penuh dengan kendaraan, terutama sepeda motor.
Meningkatnya arus balik itu membuat polisi yang berjaga di pintu keluar pelabuhan sibuk memeriksa surat-surat, kendaraan dan barang yang masuk ke Bali, demikian juga petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jembrana dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga sibuk memeriksa identitas kependudukan di pos pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP).
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang yang juga membawahi Pelabuhan Gilimanuk Elvi Yosa mengatakan, pihaknya mengoperasikan 32 kapal untuk melayani penyeberangan di Selat Bali.
Ia juga mengemukakan, meskipun jumlah kendaraan yang datang meningkat, tidak sampai terjadi antrean panjang karena armada kapal masih mampu dengan cepat mengangkut kendaraan dan penumpang.
Terkait antrean cukup panjang di Pelabuhan Gilimanuk, menurut dia, bukan karena lambat saat memasuki loket tiket, tapi karena pemeriksaan ketat dari kepolisian bagi kendaraan yang keluar Bali.
"Tapi, pada barisan depan tidak ada kendaraan yang sampai berhenti lama, semuanya terus bergerak masuk ke pelabuhan dilanjutkan naik kapal. Pemeriksaan polisi juga demi keamanan bersama, jadi kami ikuti," katanya.
Untuk waktu bongkar muat kapal, ia menambahkan, masih menggunakan waktu normal belum dilakukan percepatan seperti saat puncak arus mudik.