Bisnis.com, JAKARTA – Guna menggenjot penjualan di tengah kelesuan bisnis properti, agen properti perlu beralih dengan cara digital mencari klien dan pembeli.
Ketua Umum DPP Asosiasi Realestat Broker Indonesia (AREBI), Hartono Sarwono mengatakan, saat ini asosiasi telah mengupayakan pemberian informasi tentang perkembangan teknologi informasi kepada seluruh anggota broker. Hartono tak menampik bahwa perubahan situasi bisnis properti yang sangat kompetitif perlu didorong dengan sejumlah pelatihan untuk para agen di setiap perusahaan broker anggota AREBI.
“Para anggota harus bisa memanfaatkan dan menyesuaikan itu dengan perkembangan situasi yang ada,” tutur Hartono kepada Bisnis, Selasa (24/7/2018).
Hartono menambahkan bahwa AREBI juga tengah mempersiapkan perangkat aturan yang bisa bekerjasama dengan regulator atau pemerintah untuk mengantisipasi penjualan properti. Dia menitikberatkan bahwa kunci dari bisnis broker properti adalah sumber daya manusia atau salesman broker.
Dia menuturkan, terobosan aplikasi untuk broker menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kapasitas agen dalam mengejar target penjualan. Aplikasi untuk broker menurut Hartono adalah bentuk perbaikan sistem informasi yang saat ini harus diadaptasi dan digunakan oleh para broker. Tujuannya, agar presentasi produk bisa menjadi lebih baik.
“IT bisa menjadi senjata canggih, tetapi yang paling penting adalah man behind the gun itu,” tuturnya.
Baca Juga
Sementara itu, Founder Homebase.id, Reyner Giovanni mengatakan di tengah kondisi properti yang sedang lesu tahun ini, para agen properti membutuhkan sarana promosi dan pemasaran produk properti yang baru dengan terintegrasi online. Atas kondisi tersebut, sejak September 2017, Reyner merumuskan operating system untuk agen real estate.
“Kami saat ini hanya menawarkan produk ini kepada agen-agen properti yang tersertifikasi. Mereka adalah broker yang jelas punya badan hukum, mengantongi SIU-P4 [Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti], dan juga sertifikasi dari LSP jika ada,” jelas Reyner.
Reyner menceritakan, saat ini perusahaan start-up ini sudah memiliki sekitar 20 perusahaan broker yang menggunakan aplikasi ini untuk mengoptimalisasi kinerja agen. Dia menargetkan sampai dengan akhir 2018, Homebase.id sudah bisa memiliki sekitar 150 perusahaan broker properti.