Bisnis.com, JAKARTA – PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengklaim penumpukan barang yang terjadi di Bandara Hang Nadim, Batam, secara perlahan mulai terurai.
Eri Palgunadi, VP Marketing JNE, mengakui bahwa memang terjadi penumpukan barang di bandara tersebut. Namun, hal ini terjadi karena peningkatan jumlah pengiriman barang sejalan dengan geliat sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah tersebut.
“Batam saat ini memiliki potensi pertumbuhan UKM yang cukup pesat, sehingga berdampak pada terjadinya peningkatan jumlah pengiriman barang,” ujar Eri kepada Bisnis, Jumat (3/8/2018).
Jumlah pengiriman barang dari Batam, menurut Eri, meningkat sekitar 30%—40% sepanjang Januari-Juni 2018. Lonjakan pengiriman bahkan memuncak pada periode Ramadan, sehingga memicu terjadinya penumpukan barang.
“Penumpukan signifikan terjadi sejak Ramadan. Jadi, penumpukan ini tidak terjadi karena pemutusan kontrak secara sepihak oleh Lion Air karena Lion Air dan JNE tidak pernah memiliki kontrak kerja sama tersendiri.”
Hal ini sekaligus mengklarifikasi berita sebelumnya yang menyebutkan Lion Air telah memutus kontrak sepihak dengan JNE (Bisnis.com, Senin, 30 Juli 2018).
Lebih lanjut Eri mengatakan, sejauh ini pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pihak agar seluruh barang dapat terkirim.