Bisnis.com, JAKARTA—Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. sepakat membeli Colonial First State Global Asset Management, yaitu unit manajemen aset global milik Commonwealth Bank of Australia, senilai 4,13 miliar dolar Australia (US$2,9 miliar).
Di dalam kesepakatan tersebut juga termasuk pengambilalihan aset yang dikelola Colonial First State Global Asset Management senilai 213 miliar dolar Australia yang tersebar di AS, Australia, dan Asia.
MUFG menyampaikan, perusahaan pemberi pinjaman asal Jepang itu kini akan memiliki aset senilai US$727,2 miliar di bawah manajemen setelah transaksi tersebut.
Hal itu pun membawa MUFG ke peringkat teratas di jejeran perbankan Asia—Oceania dan menjadi salah satu dari 15 pengelola aset terbesar di dunia.
Adapun MUFG memang tengah menjajaki akuisisi untuk mendiversifikasikan bisnis pemberian pinjamannya di dalam negeri, yang mendapat “hambatan” dari suku bunga rendah dan menyusutnya populasi.
“Sangat penting untuk mengamankan ukuran tertentu untuk mempertahankan profitabilitas dan kompetitivitas,” kata MUFG dalam presentasi kesepakatan tersebut, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (31/10/2018).
Perusahaan juga menyampaikan bahwa tujuan akuisisi tersebut adalah untuk menjadikan MUFG sebagai pionir industri tak tertandingi di Jepang dan di saat yang sama juga menjadi pemain global yang patut diperhitungkan.
Kesepakatan tersebut juga akan membantu manajemen aset dan bisnis layanan investor milik MUFG berkontribusi sebesar 7% dari laba kotor, atau naik dari 5% pada periode tahunan yang berakhir pada Maret.
Toyoki Sameshima, Analis Senior Bank di SBI Securities Co. di Tokyo menyampaikan bahwa akuisis tersebut merupakan langkah tepat bagi MUFG di tengah-tengah kondisi pasar domestik yang tidak menawarkan potensi yang cukup untuk mengembangkan bisnis.
Sementara itu, bagi Commonwealth Bank, penjualan unit usaha itu dapat memuluskan rencana CEO Matt Comyn untuk mengubah fokus bisnisnya ke bisnis perbankan domestik yang lebih menguntungkan.
Seperti para kompetitornya, Commonwealth Bank juga tengah menghadapi lingkungan operasional yang berat karena penghujung dari ledakan properti di Australia telah menekan pertumbuhan pendapata. Selain itu, perusahaan juga kesulitan mengatur biaya penyesuaian yang meningkat akibat sejumlah skandal.
Berbeda dengan lengan pengelolaan aset pada umumnya, operasional pengelolaan aset telah menjadi sumber utama dari bebearpa skandal yang merusak reputasi perbankan terbesar di Australia, yang berujung pada kekhawatiran dibentuknya regulasi yang lebih ketat.
Pelepasan unit manajemen aset tersebut juga dapat berarti bahwa Colonial First State Global Asset Management tidak akan dimasukkan ke dalam rencana Commonwealth Bank untuk merombak bisnis aset manajemen dan broker hipoteknya.