Bisnis.com, JAKARTA - Gurihnya pasar hunian rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menarik minat banyak pengembang untuk menggarap hunian di segmen tersebut.
Sekjen DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan meskipun margin rumah subsidi tipis, baik pengembang besar maupun pengembang kecil ikut mencicipi pasar rumah bagi MBR tersebut.
"Pembangunan rumah subsidi siapa pun bisa, karena backlog-nya besar, yang penting bankable dan feasible," kata Totok kepada Bisnis, Kamis (24/1/2018).
Totok mengatakan banyak pengusaha yang membangun rumah subsidi karena peruntukannya memang membutukan hunian yang pasarnya selalu ada sehingga realisasi lebih cepat dibandingkan dengan segmen rumah lainnya, seperti rumah menengah dan menengah atas.
Bahkan, Bobby Arif Nasution, menantu Jokowi ikut membangun rumah subsidi di Sukabumi. Pengembang besar seperti PT Ciputra Residence pun ikut membangun perumahan untuk MBR.
"Tidak hanya Bobby, pengembang besar Ciputra juga bangun rumah subsidi di Maja. Siapapun yang membangun tidak masalah, itu kan proyek pemerintah, bukan proyek swasta. yang dapat subsidi bunga kan juga end user," jelas dia.
Totok mengatakan peraturan membangun rumah subsidi pun tidak berbeda dengan membangun rumah komersial, di mulai dari anggaran dasar, lengkapnya tertuang dalam PP No. 64 tahun 2016 tentang pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah.
Mantu Jokowi Garap Bisnis Rumah Subsidi. REI: Siapa Saja Bisa, Ciputra Pun Ikut Bangun
Bobby Arif Nasution, menantu Jokowi ikut membangun rumah subsidi di Sukabumi. Pengembang besar seperti PT Ciputra Residence pun ikut membangun perumahan untuk MBR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Maria Elena
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium