Bisnis.com, JAKARTA – Banyaknya skema yang diluncurkan baik dari pemerintah maupun perbankan untuk membantu pembiayaan perumahan direspons positif oleh pengembang.
Direktur Keuangan Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan bahwa secara keseluruhan skema pembiayaan yang ada, baik dari pemerintah maupun perbankan, bisa membantu memacu pembangunan rumah terutama bagi MBR.
“Dengan banyaknya skema itu kan lebih ke arah memberikan kemudahan pembayaran ya. Secara konsep produk-produk kami punya rentang harga yang cocok untuk kebanyakan pembeli rumah, teruata milenial usia 25-40 tahun,” ungkapnya kepada Bisnis belum lama ini.
Vice President Director at Metropolitan Kentjana Tbk. Jeffry Tanudjaja berpendapat serupa. Banyaknya skema pembiayaan menurut dia bisa memacu pembelian karena pembeli punya banyak alternatif agar biaya yang harus dikeluarkan untuk memiliki hunian makin terjangkau.
“Pembeli kan jadi punya banyak alternatif, supaya cost and fund lebih murah, fleksibel dan tenornya lebih panjang,” ungkapnya.
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengeluarkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).
Baca Juga
Selain itu, 2019 ini pemerintah juga tengah menyiapkan skema baru seperti Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bekerja secara informal dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Adapun, sejumlah bank juga sudah mengeluarkan skema KPR dan ada pula yang terkini dikhususkan untuk para milenial agar lebih tertarik memiliki hunian.