Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah rencana Kementerian Perhubungan membuka trayek bus 'Trans--Jawa' lama tak terdengar, ternyata rencana tersebut langsung disambar perusahaan otobus (PO) swasta yang menggarap trayek baru tersebut.
Adalah PO Putera Mulya Sejahtera yang mengklaim menjadi operator pertama yang membuka trayek bus 'Trans-Jawa' ini. Bus Putera Mulya menjadwalkan keberangkatan dari Jakarta dimulai dari titik keberangkatan sebagai berikut Pondok Pinang pada pukul 05.30 WIB, Pulogebang pukul 06.30 WIB, Bekasi Timur 07.15 WIB dan Cikarang 07.45 WIB.
Bus milik Putera Mulya itu merupakan terusan yang langsung menuju Semarang dan Solo. Sebaliknya, keberangkatan Solo menuju Jakarta dari titik keberangkatan Terminal bus Tirtonadi pukul 07.00 WIB, Kartosuro 07.20, dan Semarang pukul 08.20 WIB. Bus tersebut langsung menuju Bekasi dan Jakarta.
PO penyedia bus double dekker (bus tingkat) itu juga menawarkan promosi tiket bus First Executive Class (dek atas) tujuan Jakarta - Semarang - Solo dengan harga Rp50.000 dari harga normal Rp195.000 yang bisa dipesan melalui situs penjualan tiket PO bus di www.redbus.id. Disediakan pula shuttle untuk pelanggan tujuan dan dari Wonogiri.
"Yuk rasakan sensasinya perjalanan ke Semarang dan Solo menggunakan Bus Scania Double Decker PO Putra Mulya melalui jalan Tol Trans-Jawa dengan waktu tempuh 8 jam saja," ungkap keterangan yang disebar melalui grup WhatsApp tersebut, Selasa (12/2/2019).
Tiket bus Trans-Jawa tersebut mulai dijual per Selasa (12/2/2019) hari ini untuk periode keberangkatan tanggal 14--18 Februari 2019.
Saat mencoba memesan tiket bus Putera Mulya melalui situs redbus.id, Bisnis.com tidak menemukan harga promosi tiket Fist Executive Class seharga Rp50.000. Namun, bus Putera Mulya membanderol harga Rp175.000 untuk rute Jakarta-Semarang dengan jadwal keberangkatan pukul 12.15 WIB.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih menyelesaikan kajian bus TransJawa yang akan beroperasi sepanjang tol TransJawa Jakarta--Surabaya. Rencananya, rest area bertambah fungsinya menjadi terminal penunjang kebutuhan bus antar provinsi tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menuturkan pihaknya telah berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait rencana pengadaan bus TransJawa tersebut.
"Damri sudah diskusi dengan saya, Organda juga diskusi dengan saya, saya sudah bicara dengan Jasa Marga juga, kalau ada Transjawa Jakarta--Surabaya itu terminalnya akan keluar atau menggunakan rest area," ungkapnya.
Dia menjelaskan secara teknis apabila bus Transjawa nantinya harus keluar tol terlebih dahulu ke terminal dan masuk lagi ke tol dapat memakan waktu berkisar 30 menit. Itu baru satu daerah, sehingga lanjutnya, kecepatan tidak bisa maksimal.
Menurutnya, yang paling memungkinkan adalah terminal ada dari tol ke tol, sehingga rest area dapat berubah menjadi terminal.
"Kalau demikian, belum ada regulasi rest area jadi terminal, harus ada angkutan pengumpan juga dari kota ke rest area dan ke luar lagi membawa penumpang ke kota," jelasnya.
Terkait feeder lanjutnya, perlu dibahas lebih lanjut siapa yang akan menjalankan fungsi tersebut. Sejauh ini, opsi yang dimilikinya adalah operator tersendiri atau memberdayakan angkutan lokal.