Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diutamakan pada ruas tol dalam kota.
Penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF), yaitu proses pembayaran tol tanpa berhenti, itu berarti pengguna jalan tol tidak harus menghentikan kendaraannya di gerbang tol. Hal ini dapat terlaksana jika perilaku pengguna jalan tol sudah terbiasa dengan pembayaran dengan non tunai.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa metode MLFF ini akan didahulukan untuk jalan tol dalam kota. "Iya [akan dilaksanakan MLFF] tapi urban dulu, yang diluar kota menurut saya prioritas kedua," ujarnya kepada Bisnis, awal pekan ini.
Penerapan multi lane free flow (MLFF) atau sistem transaksi tol tanpa berhenti ditargetkan dapat terealisasi pada 2020. Saat ini, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada calon investor untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility studies guna mengetahui efektivitas penerapan kebijakan tersebut.
"Dulu kan OBU mahal, sekarang sudah agak murah. Makanya dilihat FSnya dulu kalau mahal dan membebani ya nggak usah [MLFF]. Mahal atau murah itu jadi pertimbangan juga," katanya Rabu (27/2/2019)
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan kemungkinan ada dua sistem yang akan dipilih dalam penerapan MLFF yakni Radio Frequency Identification (RFId) dan Global Navigation Satelite System (GNSS).
Baca Juga
Jadi kami tidak memilih teknologinya, namun kinerjanya. Misalnya dari sisi kegagalan transaksi maka semakin kecil kegagalan transaksinya semakin baik dan tentu dengan biaya lebih efisien," katanya Senin (25/2/2019).
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan teknologi meliputi kemampuan menangkap transaksi hingga biaya yang dibebankan dalam penggunaan teknologi. Semakin kecil kegagalan transaksi yang terjadi, semakin besar pula kesempatan untuk terpilih.