Bisnis.com, JAKARTA – PT Jakarta International Container Terminal (JICT) kembali menerima kedatangan kapal yang memberikan layanan pengangkutan kargo peti kemas intra Asia.
Terminal kontainer terbesar di Indonesia itu hari ini menerima kedatangan kapal Pacific Monaco yang berbobot mati 8.772 ton dan panjang 130 meter. Kapal yang menjadi bagian rangkaian Butterly Service atau TF1 itu siap melayani rute Jakarta-Tanjung Pelepas (Malaysia)-Singapura-Laem Chabang International Terminal (Chonburi, Thailand), dan Sahathai Terminal (Bangkok, Thailand).
Berdasarkan jadwal yang disepakati, layanan tersebut akan sandar di terminal JICT satu kali setiap pekan (weekly service). Dengan demikian, jumlah layanan kapal di JICT menjadi 17 dengan total sandar dan bongkar muat sebanyak 150 kapal setiap bulan.
Sebagai tahap awal, Pacific Monaco akan melakukan kegiatan bongkar muat 700 TEUs di Terminal 1 JICT.
Wakil Presiden Direktur JICT Riza Erivan menyatakan pembukaan layanan baru ini menunjukkan JICT masih merupakan terminal pilihan pelanggan di Indonesia.
Dia menuturkan JICT pada 2014 pernah memecah rekor nasional dengan pelayanan tercepat dan terbaik dengan kecepatan bongkar muat 192 gerakan per jam (mph) saat melayani kapal MV Northern Genius di Terminal 1 JICT.
"Tekad kami saat ini bukan hanya meraih kepercayaan pelanggan, tapi juga memenuhi bahkan melampau ekspektasi mereka," katanya, Jumat (1/3/2019).
Seiring dengan tekad itu, JICT berkomitmen mengembangkan fasilitas yang dimiliki. JICT telah memperbaiki terminal dan investasi infrastruktur, peralatan, dan teknologi terkini.
Menurut Riza, kedalaman sisi dermaga JICT 12 hingga 16 meter di bawah permukaan air (LWS). Hampir seluruh crane telah menggunakan teknologi listrik yang ramah lingkungan, aplikasi mobile untuk kemudahan pembayaran kegiatan terminal peti kemas, dan rencana e-commerce yang akan menjadi usaha rintisan (start up) dalam rantai logistik Indonesia.
"Pengembangan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mengukuhkan JICT sebagai terminal dengan kualitas pelayanan internasional," katanya.