Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Rumah Australia Melambat Ke Titik Terendah Sejak 1984

Ajuan pinjaman untuk pembiayaan perumahan di Australian melambat ke laju terlemahnya sejak pemerintahan Presiden Ronald Reagan dan Perdana Menteri Margaret Thatcher mendominasi global pada 1980-an.

Bisnis.com, JAKARTA – Ajuan pinjaman untuk pembiayaan perumahan di Australian melambat ke laju terlemahnya sejak pemerintahan Presiden Ronald Reagan dan Perdana Menteri Margaret Thatcher mendominasi global pada 1980-an.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (3/3/2019), berdasarkan rilis agregat finansial bulanan Reserve Bank (RBA) di Sydney, jumlah pinjaman untuk pembelian rumah hanya bertumbuh 0,2% pada Januari dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Jumlah tersebut merupakan pertumbuhan yang terendah sejak 1984, ketika Australia memulai kampanye untuk mengubah regulasi demi menghidupkan kembali perekonomiannya.

Pasar properti di Sydney dan Melbourne melorot lantaran harganya mulai melangit, standar pinjamannya juga terlalu ketat, ditambah dengan kombinasi pasok baru yang jumlahnya menakutkan bagi calon pembeli.

RBA, yang sudah menahan kenaikan suku bunganya di level rekor terendah 1,5% dalam 2,5 tahun untuk mendorong pertumbuhan ekonominya, pada awal tahun ini tak lagi menunjukkan pengetatan kebijakannya karena ternyata banyak konsumen properti yang menahan pembeliannya meskipun harga rumah mulai turun.

Data RBA juga menunjukkan bahwa kredit pembelian rumah secara personal turun 2,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan paling lemah per tahun sejak Oktober 2009.

Dalam laporan terpisah, tingkat sewa hunian di New South Wales untuk pertama kalinya dalam 12 tahun anjlok. Menurut Housing Industry Association, hal itu menjadi respons terhadap jumlah pasok rumah baru yang melimpah di kota terbesar di Australia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper