Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menilai New Priok Container Terminal (NPCT) 1 sudah berjalan baik dan tidak ada masalah secara komersial, kendati muncul audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan pembangunan terminal tersebut gagal konstruksi.
"Saya kira tidak ada masalah. Jadi begini, audit BPK yang muncul merupakan audit investigasi, bahwa IPC bukan pada pihak yang bisa mendapatkan laporannya," kata Direktur Utama (Dirut) IPC Elvyn G. Masassya kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2019).
Dia menjelaskan bahwa audit investigasi yang dilakukan oleh BPK tersebut atas permintaan pihak ketiga, dan diberikan kepada pihak ketiga itu. "Namun dalam prakteknya, secara komersial, NPCT 1 sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai 1 juta TEUs pada 2018 lalu," tutur Elvyn.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya tetap akan melanjutkan pembangunan terminal kontainer atau container terminal (CT) 2 dan CT 3. "Tentu pembangunan CT 2 dan CT 3 tetap kita lanjutkan, karena itu sesuai dengan business plan yang ada," ujar Elvyn di sela-sela acara media gathering bersama media.
Sebelumnya, muncul audit BPK yang menyebutkan bahwa pembangunan NPCT 1 gagal konstruksi. Selain itu kesimpulan laporan audit investigasi tersebut juga menyatakan bahwa umur pemakaian NPCT 1 hanya 20 hingga 25 tahun.
Terkait dengan umur pemakaian NPCT 1 tersebut, Elvyn tidak mau mengomentari hal tersebut dan berpegang pada hasil studi kelayakan.
"Saya tidak mau komentari itu, karena setiap rencana pelabuhan ada studi feasibility atau kelayakannya, yang dilakukan oleh pihak profesional. Kami melihat itu. Dari hasil feasibility study-nya demikian, tapi kami sebagai manajemen juga melakukan review untuk meyakinkan lagi bagaimana baiknya ke depan," ujarnya.
Hasil Audit BPK Proyek NPCT 1 Gagal Konstruksi, Dirut IPC Merespons
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menilai New Priok Container Terminal (NPCT) 1 sudah berjalan baik dan tidak ada masalah secara komersial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
19 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
41 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
1 jam yang lalu