Apa konsep strategis yang dibayangkan dengan smart city di Jakarta?
Ini bukan tentang what we can show tetapi what and user wants. Selalu begitu. Ini adalah market driven product atau product driven market. Kami selalu mencoba mau mendengar. Kalau product driven berarti bangun dulu produknya, kita lempar ke pasar, baru silakan Anda pakai sesuai dengan apa yang sudah saya buat.
Kami mau mendengar dulu, market maunya apa. Sesuai maunya apa kita akan siapkan. Di banyak konsep di negara maju, di Singapura, itu mereka maunya end-to-end, dari bukan hanya smart city yang bisa kontrol pemakaian energi di dalamnya secara otomatis, lampu dan pendingin ruangan tetapi juga terintegrasi dengan security dan access control. Ini pun sudah dimasukkan lagi fungsi untuk keamanan di public area. Jadi di Singapura ini sekarang sudah bisa pada saat mereka melihat ada kekacauan terjadi atau kejahatan terjadi, kamera sudah bisa langsung trace orang tersebut di mana, bahkan bisa mengisolasi.
Bagaimana contoh konkretnya?
Jadi misalnya ada penjahat begitu di lihat di CCTV orang tersebut pakai baju warna merah, nah seluruh CCTV di daerah tertentu langsung kami program cari orang yang pakai baju merah. Itu langsung kelihatan. Langsung isolasi. Jadi cepat sekali prosesnya. Jadi ketahuan bergeraknya kemana. Atau pada saat terjadi tabrakan dari yang control langsung bisa deploy polisi ke daerah tabrakan tersebut. Jadi sampai ke sana.
Jadi [Singapura] public safety sudah ke sana. Di Jakarta, saya kasih contoh permintaannya adalah integrasi antara energy management building plus security sector. Tantangannya kalau di building management, DKI hanya ingin menurunkan pemakaian energi. Ada 200 gedung yang dikendalikan Pemprov DKI Jakarta termasuk kelurahan, kecamatan yang besar-besar termasuk di dalamnya rumah sakit daerah ataupun museum.
Di DKI Jakarta sudah ada control room untuk memantau laporan dari Qlue [aplikasi Pemprov DKI Jakarta untuk smart city] soal ada jalan berlubang, banjir atau traffic light mati, lampu jalan mati. Ini akan digabung juga dengan CCTV dari Polda Metro Jaya yang sebelumnya berbeda.
Kapan smart city di DKI Jakarta bisa terwujud?
Kapannya saya tidak tahu, tapi kami sedang membahasnya. Contohnya, MRT Jakarta dulu masih dibahas kini sudah terwujud. Target saya kalau dimulai tahun ini, pertengahan tahun ini atau tahun depan [terwujud]. Saya akan mulai ke sana.
Kira-kira seperti apa hasilnya jika implementasinya transportasi publik seperti MRT, LRT dengan pemantauan keamanan?
Yang pasti jauh lebih aman. Kalau ada kejahatan terjadi atau kecelakaan lalu lintas, akan mempercepat penanganan polisi. Termasuk bahkan lisensi pengemudi [SIM] bisa di-trace dengan cepat sekali.
Berapa investasi untuk smart city di Jakarta menurut Anda?
Kembali kita sekarang ini dari permintaan pelanggan atau end user itu maunya begini tapi pada saat implementasi seperti apa kita tak tahu. Jadi, kami akan kasih mereka [perhitungan] budget hanya untuk misalnya tadi untuk energy saving di setiap municipal building kurang lebih budget-nya seperti ini, tapi kalau mau terintegrasi dengan polisi yang bisa isolasi penjahat atau kecelakaan berapa.