Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah di Pulau Jawa Belum Maksimal Manfaatkan Fitur Pembiayaan Daerah

Daerah di Pulau Jawa kurang antusias memanfaatkan fitur pembiayaan daerah yang ditawarkan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini memberikan keterangan di sela-sela peluncuran SDG Indonesia One di Jakarta, Jumat (5/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini memberikan keterangan di sela-sela peluncuran SDG Indonesia One di Jakarta, Jumat (5/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, BANDUNG--Daerah di Pulau Jawa kurang antusias memanfaatkan fitur pembiayaan daerah yang ditawarkan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).
 
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan pembiayaan daerah sendiri merupakan fitur khusus yang hanya dimiliki PT SMI bagi daerah yang ingin mengakselerasi pembangunan. 
 
Emma menunjuk proyek yang bisa dibiayai antara lain pembangunan rumah sakit, jalan jembatan hingga pembukaan daerah-daerah dan desa sampai irigasi dan sampah."Banyaknya rumah sakit dan jalan karena itu mayoritas, dua sektor itu yang favorit," paparnya usai acara Musrenbang Jabar 2019 di Bandung, Selasa (2/4/2019).
 
Fitur ini menurut Emma sudah banyak dimanfaatkan daerah di luar Jawa seperti Sulawesi dan Sumatera. Bahkan seluruh Pemkab di Sulawesi tercatat paling rajin memanfaatkan skema pembiayaan dari SMI. 
 
Fakta ini berbalik dengan kondisi di Jawa yang minim ketertarikan menggunakan pinjaman daerah. "Jawa malah sedikit, cuma Temanggung dan Bangkalan, baru dua itu. Jawa Barat malah belum ada," tuturnya.
 
Pihaknya menilai skema ini mudah diakses karena hanya membutuhkan komitmen kepala daerah untuk melakukan percepatan pembangunan tanpa mengandalkan kemampuan APBD semata. 
 
Sejumlah daerah di Sulawesi Utara bahkan sudah beberapa kali mengajukan pinjaman karena mampu mempercepat pembangunan infrastruktur. "Istilahnya ada yang repeat order, sesuai dengan kapasitas fiskalnya," katanya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper