Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Sugiono Genjot Ekspansi Pasar Ekspor RI ke Thailand

Menlu RI Sugiono menekankan bahwa Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama perdagangan dengan Thailand
Menteri Luar Negeri Sugiono dalam agenda Pernyataan Pers Tahunan 2025 di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2025). JIBI/Maria Y. Benyamin
Menteri Luar Negeri Sugiono dalam agenda Pernyataan Pers Tahunan 2025 di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2025). JIBI/Maria Y. Benyamin

Bisnis.com, BANGKOK – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menekankan bahwa Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama perdagangan dengan Thailand, termasuk melalui perluasan ekspor komoditas unggulan. 

Sugiono menjelaskan bahwa dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, isu peningkatan kerja sama perdagangan menjadi salah satu agenda utama.

Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan pers usai menghadiri joint statement Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra di Rosewood Hotel, Bangkok, Thailand, Senin (19/5/2025) waktu setempat (WS). 

“Tadi kan Pak Presiden mengatakan bahwa harus ada peningkatan untuk kerja sama dagang juga," ujarnya kepada wartawan.

Saat ditanya mengenai sektor-sektor ekspor yang akan diperluas oleh Indonesia ke pasar Thailand, Sugiono menyebut bahwa hal tersebut termasuk dalam poin-poin yang akan didalami lebih lanjut oleh kementerian teknis dan pihak terkait. 

“Itu nanti yang termasuk hal-hal yang harus ditindaklanjuti," jelasnya.

Indonesia sendiri memiliki potensi besar untuk mendorong ekspor produk-produk unggulan, terutama dari sektor raw material dan hasil hilirisasi industri. 

Dalam konteks ini, peluang ekspor seperti produk nikel, hasil olahan kelapa sawit, karet, serta produk pertanian dan makanan olahan dipandang strategis untuk terus ditingkatkan dalam perdagangan bilateral dengan Thailand.

Presiden Prabowo sebelumnya menyampaikan pentingnya membuka lebih banyak peluang ekspor serta menciptakan keseimbangan perdagangan yang saling menguntungkan antara kedua negara.

Pemerintah Indonesia juga mendorong pembukaan akses pasar yang lebih luas untuk produk-produk nasional, serta peningkatan konektivitas logistik guna mempercepat arus barang.

“Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan US$18 miliar, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi ini,” ujar Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper