Bisnis.com, JAKARTA — Tren pertumbuhan jumlah penonton yang tumbuh pesat membuat pasar Indonesia sasaran empuk bagi distributor film internasional. Sebagai pasar terbesar ke-16 dunia, diperkirakan tahun ini jumlah penonton bioskop di Indonesia menembus 60 juta orang.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Pesik mengatakan Indonesia merupakan pasar empuk bagi distribusi film internasional. Terlebih, jumlah penonton bioskop di Tanah Air menunjukkan tren kenaikan signifikan sejak 2015.
Mengutip data Bekraf, pada 2015 jumlah penonton bioskop di Indonesia hanya 16,2 juta orang. Namun, pada tahun ini, jumlahnya ditargetkan melonjak menjadi 60 juta orang. Adapun, jumlah layar perak pada tahun ini ditaksir mencapai 4.000 layar.
“Indonesia dikenal sebagai pasar untuk film box office terbesar ke-16 di dunia dengan nilai pasar US$345 juta. Tentu ini menguntungkan pengusaha bioskop Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/4).
Saat ini, lanjutnya, perbandingan film asing dan lokal yang ditayangkan di Indonesia sebesar 60:40. Tahun ini sendiri diperkirakan film buatan lokal yang diputar di Tanah Air sekitar 200 hingga 220 judul film.
Pihaknya tak memungkiri animo masyarakat Indonesia untuk menonton film box office asing masih sangat besar dibandingkan dengan film lokal. Hal itu dikarenakan gencarnya pemasaran film asing sehingga menarik minat penonton, yang paling baru adalah The Avengers:Endgame.
Baca Juga
“Mereka, film asing enggak main-main investasi. Ini yang perlu dipelajari oleh para pembuat film lokal. Seperti contohnya film Avengers yang memang marketing-nya patut diancungi jempol, sangat menarik,” katanya.
Ricky pun tak memungkiri kenaikan jumlah penonton bioskop di Tanah Air sebesar 20% ini berasal dari kontribusi penanyangan film box office asing yang ditayangkan di Indonesia.