Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menargetkan penyaluran pinjaman 20 proyek milik pemerintah daerah hingga akhir 2019. Pinjaman diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur di tengah keterbatasan anggaran daerah.
Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengatakan pinjaman bisa mempercepat pembangunan infrastruktur karena pemda tidak perlu lagi menunggu pencairan anggaran tahun jamak. Walhasil, manfaat dari pembangunan infrastruktur bisa lebih cepat dinikmati oleh masyarakat.
"Setiap tahun kami menargetken 20 offering letter. Itu artinya pemda sudah sepakat dan mau melakukan proses untuk mendapatkan pinjaman," jelasnya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Emma menerangkan, pinjaman SMI mengucur untuk membangun jalan, jembatan, dan infrastruktur sosial seperti rumah sakit. Per April 2019, SMI telah memberikan komitmen pinjaman sebesar Rp4,3 triliun untuk 24 pemda. Dari jumlah komitmen, sebanyak Rp2,5 triliun telah digunakan oleh debitor.
Sumatra menjadi wilayah dengan komitmen pinjaman terbanyak sebesar 52 persen. Disusul Sulawesi (25 persen), Bali dan Nusa Tenggara (10 persen), Kalimantan (8 persen), Maluku dan Papua (3 persen), dan Jawa (2 persen).
Emma mengungkapkan, pinjaman untuk pemda memang lebih banyak disalurkan di luar Jawa. Ini dilakukan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur. Dia menyebut, pemda di Sulawesi menjadi pihak yang cukup gencar menawarkan kerja sama pinjaman untuk pembangunan proyek infrastruktur.
Baca Juga
Beberapa pemda yang menjajaki pinjaman dari SMI antara lain Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Pemerintah Kota Manado. Pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan jalan dan rumah sakit.