Bisnis.com, JAKARTA - PT Hisamitsu Pharma Indonesia (HPI) memproyeksi lapangan usaha industri obat kuasi akan terus bertumbuh pada tahun ini di saat masa depan industri farmasi secara konsolidasi masih belum dapat dipastikan.
Obat kuasi adalah sediaan yang mengandung obat yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan masyarakat untuk mengatasi keluhan ringan dengan cara penggunaan yang sederhana misalnya minyak angin. Obat kuasi tidak memiliki bukti efek farmakologi dengan kandungan bahan tunggal ataupun kombinasi
General Manager Sales & Trade Marketing HPI Chairul Tedjamulya mengatakan bahwa perseroan optimistis terhadap pertumbuhan obat kuasi, terutama dari jenis obat yang ditawarkan perseroan, yakni obat bebas.
Dia menyatakan bahwa perseroan akan meningkatkan kapasitas produksinya pada tahun ini sekitar 5% dari realisasi tahun lalu. Adapun, pada tahun lalu perseroan memproduksi sekitar 250 juta lembar koyok dalam berbagai jenis.
“Kami memprediksi pangsa pasar [kami di segmen anak muda] naik menjadi 20%. Salah satu pendorongnya kan promo-promo yang kami lakukan, tingkat konsumennya juga meningkat,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (23/5/2019).
Chairul menambahkan, alasan penambahan kapasitas lainnya adalah kecenderungan masyarakat dalam menggunakan obar bebas daripada obat resep. Selain itu, lanjutnya, perseroan juga tidak terikat dengan pendaan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Baca Juga
Hisamitsu Pharma Indonesia memiliki delapan produk di bawah merek Salonpas serta gel kompres pereda demam untuk anak-anak dan bayi di bawah merek ByeBye-Fever.
Hisamitsu Pharma Indonesia semula bernama PT Salonpas Indonesia, yang didirikan pada 1975. Mulai 2003, perusahaan yang memiliki pabrik di Buduran, Sidoarjo, ini secara resmi menggunakan nama PT Hisamitsu Pharma Indonesia.