Bisnis.com, JAKARTA—Tahun ini, merupakan kali pertama bagi warga di Pulau Jawa untuk menunaikan tradisi mudik Lebaran lewat jalan tol yang tersambung dari Jakarta ke Surabaya. Kelelahan pengemudi menjadi salah satu faktor utama kecelakaan yang harus dihindari.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto mengatakan bahwa sudah ada 18 kasus kecelakaan di jalan tol sepanjang 75 kilometer itu hingga April 2019. Pengemudi berpeluang besar mengalami kelelahan karena dari Jakarta sudah menempuh enam ruas tol sepanjang lebih dari 300 kilometer.
“Safety ini menjadi isu. Oleh karena itu, kami imbau untuk menyiapkan kondisi fisik karena penyebab kecelakaan itu mengantuk dan pecah ban,” kata Arie di Semarang, Selasa (28/5/2019).
Arie menambahkan bahwa JSB menyediakan empat tempat peristirahatan dan pelayanan (TIP) di ruas Batang—Semarang. Dia mengimbau agar pengemudi yang kelelahan beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan.
Secara keseluruhan, Jasa Marga telah menyiapkan total 66 TIP atau rest area yang tersebar di koridor Trans-Jawa.
Direktur Operasi PT Jasamarga Properti Tita Paulina mengatakan bahwa jumlah TIP yang beroperasi tahun ini bertambah 29. Dari jumlah itu, 18 TIP yang dioperasikan secara penuh dan 11 TIP fungsional. Dia menuturkan bahwa perusahaan akan menerapkan sistem penzonaan dan penyampaian informasi melalui Rest Area Monitoring System (RAMS) guna mengurai potensi kepadatan di sejumlah TIP/TI.
Baca Juga
Di samping itu, Kantor Cabang Palikanci juga akan disulap menjadi tempat istirahat untuk mengantisipasi kepadatan di TIP KM207.
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan bahwa pengguna jalan bisa mengakses Kantor Cabang Palikanci melalui GT Ciperna Timur.
Di kantor yang difungsikan sebagai tempat istirahat itu, terdapat fasilitas SPBU serta rumah makan yang lokasinya sangat dekat dengan Kantor Cabang. “Nantinya pengguna jalan juga dapat melanjutkan kembali perjalanan dengan mengakses gerbang tol yang sama, GT Ciperna Timur,” ujarnya.
Di lain pihak, kalangan pengamat menilai persiapan mudik tahun ini lebih memadai dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, kelancaran mudik juga ditentukan kesiapan para pemudik itu sendiri.