Bisnis.com, SEMARANG — Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia mencatat kinerja pendapatan para pelaku usaha angkutan umum bus selama masa angkutan lebaran tahun ini mengalami peningkatan sekitar 7,5% dibandingkan dengan periode masa angkutan lebaran tahun lalu.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan, rata-rata tingkat keterisian bus pada masa angkutan lebaran tahun ini mencapai 100%, dan terdapat peningkatan sekitar 10%—15% dibandingkan dengan masa angkutan lebaran tahun lalu.
“Kalau dari sisi pendapatan ada peningkatan sekitar 7,5%, kira-kira,” kata Kurnia kepada Bisnis, Minggu (9/6/2019) malam.
Meskipun mengalami peningkatan jumlah penumpang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dia menambahkan, pada saat arus mudik lebaran tahun ini tidak terjadi lonjakan penumpang seperti dari H-4 sampai H-1 tahun lalu.
Para pelaku usaha otobus, tambahnya juga mengalami kesulitan pada masa angkutan lebaran tahun ini akibat penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way meskipun tidak diberlakukan selama 24 jam.
Dia menambahkan, pada masa angkutan lebaran tahun ini rata-rata para pelaku usaha otobus menaikan tarif sampai 30% dari tarif pada hari biasa.
Kenaikan tarif tersebut, dia mengklaim bukan untuk menambah margin. Akan tetapi, untuk menutupi biaya yang juga mengalami peningkatan seperti biaya operasional bus yang kosong dari timur ke barat pada saat arus mudik juga sebaliknya.
Pendapatan Pengusaha Bus Tumbuh 7,5% pada Masa Lebaran 2019
Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia mencatat kinerja pendapatan para pelaku usaha angkutan umum bus selama masa angkutan lebaran tahun ini mengalami peningkatan sekitar 7,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
50 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
36 menit yang lalu
Usai Pangkas Suku Bunga, The Fed Fokus Kendalikan Inflasi
1 jam yang lalu
Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs
1 jam yang lalu