Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti meminta agar pemerintah kabupaten Magelang tidak sekadar menjual destinasi yang dimiliki. Namun juga dilakukan pengembangan story telling sebagai basis kearifan lokal yang bisa menarik perhatian calon wisatawan.
“Saya mengusulkan agar Magelang menjadi destinasi pertama yang menjual experience tourism dengan memperkuat story telling pada porfopolio bisnis pariwisatanya seperti culture, nature, dan manmade,” ujarnya.
Menurutnya, story telling itu akan membuat wisatawan menjadi penasaran untuk datang ke Magelang.
“Jangan terlalu sibuk menjual destinasi tetapi menjual story telling. Pariwisata itu experience. Wisatawan harus dapat pengamanan yang unik. Wisatawan akan dibuat penasaran untuk mendapatkan pengalaman atau experience tourism ketika berkunjung ke Magelang,” tutur Guntur.
Ketua DPD Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Jawa Tengah Joko Suratno berpendapat, Kabupaten Magelang merupakan selling point Borobudur yang menjadi ikon Bali Baru sehingga potensi untuk mendatangkan banyak wisatawan.
“Terlebih ada perceparan pembangunan oleh otorita sehingga ke depan potensi yang sangat bagus,” katanya.