Bisnis.com, JAKARTA -- Realisasi belanja negara hingga Juli 2019, telah mencapai 50,2 persen dari pagu APBN, yang sebagian besar untuk bantuan sosial yang tumbuh 33,5 persen (yoy).
Berdasarkan data APBN Kita yang Bisnis.com kutip Senin (26/8/2019), realisasi belanja negara sampai dengan akhir Juli 2019 mencapai Rp1.236,54 triliun (50,2 persen dari pagu APBN), meningkat 7,93 persen (yoy).
Realisasi belanja pemerintah pusat sampai dengan Juli 2019 mengalami peningkatan sebesar 9,24 persen (yoy), terutama diakibatkan oleh realisasi belanja bantuan sosial yang telah mencapai Rp75,08 triliun (73,6 persen dari pagu) atau meningkat sebesar 33,5 persen (yoy).
Meningkatnya realisasi belanja bantuan sosial tersebut menunjukkan bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat miskin untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sejak awal tahun, antara lain melalui pencairan Program Keluarga Harapan (PKH), penyaluran bantuan premi bagi PBI JKN tahun 2019, realisasi bantuan pangan, dan realisasi bansos lainnya seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bidikmisi.
Program bantuan sosial yang telah dilaksanakan pemerintah secara tepat waktu memberi andil dalam penurunan kemiskinan dan ketimpangan. Sebagai informasi, persentase penduduk miskin turun menjadi 9,41 persen pada Maret 2019, menurun 0,25 poin dibandingkan dengan periode September 2018.
Sementara itu, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur dengan rasio ketimpangan (gini) turun menjadi 0,382 atau menurun 0,002 poin dibandingkan periode September 2018.
Adapun realisasi belanja subsidi sampai dengan akhir Juli 2019 tercatat sebesar Rp92,20 triliun atau 41,10 persen dari pagu yang ditetapkan dalam APBN.
Realisasi belanja subsidi tersebut meliputi subsidi energi Rp68,11 triliun dan subsidi non-energi Rp24,09 triliun. Realisasi belanja subsidi sampai dengan akhir Juli 2019 lebih tinggi Rp0,94 triliun atau 1,03 persen dibandingkan dengan realisasi belanja subsidi pada periode yang sama tahun 2018.