Bisnis.com, JAKARTA -- Kapasitas bongkar muat Pelabuhan Cigading di Cilegon telah mencapai 25 juta ton seiring dengan pengoperasian dua dermaga baru.
Kapasitas itu mengukuhkan eksistensi pelabuhan yang dioperasikan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) itu sebagai pelabuhan curah kering terbesar di Indonesia.
Dermaga 7.1 dan 7.2 dengan kapasitas keduanya 3,5 juta ton itu mampu disandari kapal berbobot 70.000 DWT atau panamax. Dua dermaga tersebut menambah jumlah slot dermaga KBS menjadi 17 dermaga.
Direktur Utama KBS Alugoro Mulyowahyudi mengatakan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekspor impor barang melalui laut, maka sarana dan prasarana terus dikembangkan, termasuk dermaga, ship unloader (crane), conveyor, dan pergudangan.
"Dermaga 7.1 dan 7.2 akan menjadi terminal umum yang melayani kargo Krakatau Steel dan Krakatau Posco, serta kargo dari perusahaan swasta yang membawa barang bulk, seperti gandum, semen, batu bara, dan lainnya” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/9/2019).
Dua dermaga baru dilengkapi dengan empat unit jib crane yang akan membuat aktivitas bongkar muat lebih cepat dan throughput bertambah.
KBS merupakan anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan, khususnya menangani kargo curah kering, curah cair, dan kontainer.
Saat ini KBS memiliki empat anak perusahaan, yakni PT Krakatau Argo Logistik (KAL), PT Krakatau Jasa Logistik (KJL), PT Multi Sentana Baja (MSB), dan PT Wahana Sentana Baja (WSB).
Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tardi yang juga Komisaris Utama PT KBS memuji kinerja KBS pada semester I/2019 yang membukukan pendapatan Rp704 miliar, naik 44% dari periode yang sama tahun lalu.
Adapun realisasi laba bersih selama Januari-Juni 2019 senilai Rp100,4 miliar, meningkat 35% (year on year).
“Saya berharap target PT KBS tahun ini sebesar Rp1,5 triliun dapat tercapai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel