Bisnis.com, JAKARTA — PT Berdikari (Persero) menargetkan dapat mengimpor sapi bakalan sebanyak 30.000 ekor sampai akhir tahun.
Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo mengatakan sampai saat ini, total pemasukan sapi bakalan yang telah dilaksanakan Berdikari baru sekitar 9.000 ekor atau 30 persen dari target.
"Kami merencanakan target 30.000 ekor. Baru realisasi sekitar 9.000 ekor. Kami optimistis sampai akhir tahun [tercapai targetnya]," ujarnya, Selasa (17/9/2019).
Terkait realisasi tersebut Eko mengemukakan perseroan memperhatikan kondisi pasar daging sebelum melakukan pemasukan sapi bakalan. Ia mengatakan harga daging sapi hasil penggemukan turut dipengaruhi pasokan daging kerbau impor asal India sehingga pihaknya perlu menjaga ritme pengadaan sapi bakalan.
"Kalau impor sapi dilakukan saat masuknya daging impor, harga akan turun. Jadi, kami harus menjaga ritmenya juga, jangan sampai konsumen kesulitan mendapatkan daging. Kemarin harga bagus karena stok daging beku India berkurang, jadi harga sapi agak meningkat. Kemarin Iduladha juga meningkat harganya," sambung Eko.
Selain melaksanakan importasi sapi bakalan, Berdikari juga tengah menunggu rekomendasi teknis mengenai status kesehatan untuk pemasukan 10.000 ton sapi asal Brasil yang menjadi bagian dari penugasan perusahaan pelat merah tersebut. Eko memperkirakan sapi asal Brasil bisa mulai masuk setidaknya akhir Oktober sampai awal November.
"Lagi diproses. Memang masih ada masalah di kesehatan, perjanjian kesehatan health protocol antara Brasil dan Indonesia Indonesia. Tapi, ini masalah teknis yang bisa diselesaikan pada pekan ini," ujar Eko.
Usai rekomendasi ini diperoleh, Eko menjelaskan proses selanjutnya berada di Kementerian Perdagangan dan akan berjalan dengan cepat karena diajukan secara daring. Ia pun menyebutkan pihaknya siap jika kembali mendapat penugasan impor daging asal India mengingat untuk 2019 ini, Berdikari tak memperoleh penugasan tersebut.
"Kami harapkan akhir Oktober sudah mulai masuk karena impor 10.000 ton ini harus diselesaikan sebelum Desember berakhir. Kami harapkan Desember selesai. Kalau diberi kesempatan untuk impor dari India ya, kejar juga Desember selesai," tambahnya.