Bisnis.com, JAKARTA - WIR Group, kelompok usaha terkemuka di Asia Tenggara dengan basis teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI), mencatat peningkatan laba secara konsisten, dimana pada tahun 2019 mencatat pendapatan lebih dari Rp240 miliar, meningkat pesat dibandingkan tahun 2018.
Unit bisnis WIR Group di Industri teknologi terdiri dari AR & Co. (pengembang konten Augmented reality), DAV (perangkat internet of things berbasis augmented reality), Mindstores (jaringan toko virtual), Minar (game augmented reality berbasis geolocation) dan DMID yang berfokus di bidang strategic brand consultancy.
Sejak tahun 2009, WIR telah mengerjakan lebih dari 1.000 proyek dan melayani lebih dari 20 negara diantaranya Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Nigeria, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar dan banyak lainnya.
Di Indonesia, WIR Group bermitra dengan para pemimpin pasar seperti Alfamart, Kimia Farma, Electronic City, PHRI, PPJI dan komunitas muslim Awadah Group (bagian dari Nahdhatul Ulama). Harapannya adalah untuk menembus lebih jauh kota-kota tier 2 hingga 4 dimana penetrasi internet masih berada di angka 50% dan kepemilikan rekening bank kurang dari 49% (berdasarkan penelitian oleh 'We Are Social').
Mindstores, jaringan pemilik toko virtual, baru diluncurkan pada Februari 2018 dan telah memiliki 25.000 pemilik toko terdaftar pada akhir tahun 2018. Jumlah ini terus berkembang pesat hingga mencapai 50.000 pemilik toko pada bulan September 2019. WIR Group sejak 2018 telah menerapkan hingga 4.000 perangkat IoT berbasis AR di Indonesia, diperkirakan angka ini terus bertumbuh hingga mencapai 10.000 perangkat pada tahun 2020.
Pada pertengahan April 2019, Minar, game AR-Geolocation baru yang dikembangkan oleh WIR Group diluncurkan di Indonesia, dan per September 2019, game ini telah mendekati 400.000 downdload dengan rata-rata lebih dari 25.000 interaksi dalam setiap hari. Hingga kini, WIR Group memiliki 5 paten dalam mengaplikasikan augmented reality yang didaftarkan kepada PCT yang menjangkau hingga lebih dari 150 negara seluruh dunia.
Tahun ini, WIR Group menunjuk Michael Budi yang sebelumnya berperan sebagai Chief Innovation Officer menjadi Chief Executive Officer sejak bulan Juni 2019. Sementara itu, Daniel Surya, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO di WIR Group sejak Desember 2009 kini menjadi Executive Chairman.
Adapun 10 tahun kepemimpinan Daniel Surya membawa WIR Group menjadi perusahaan berbasis teknologi dengan menambah inovasi teknologi dalam sektor branding, retail dan pemasaran, hingga menghasilkan tidak sedikit penghargaan untuk WIR Group dari dalam dan luar negeri.
Executive Chairman WIR Group, Daniel Surya menuturkan bahwa estafet kursi kepemimpinan ini merupakan strategi pertumbuhan WIR Global. “Visi saya adalah membangun frameless future dari Indonesia untuk dunia, dan mempersiapkan ekosistem untuk masyarakat society 5.0.
Kecintaan akan tanah air mendorong kami untuk membangun global brand yang berkontribusi lebih banyak bagi Indonesia. WIR yang merupakan singkatan dari We Indonesians Rock, Rise and Rule, saat ini telah memegang lima paten inovasi terkait teknologi yang terdaftar di nasional maupun PCT yang mencakup 153 negara."
"WIR Group terus tumbuh dengan berfokus kepada fundamental yang sehat dan terus mengembangkan inovasi. Di era serba disruptif seperti saat ini, inovasi dan regenerasi adalah kunci untuk bisa terus maju dan menjadi salah satu pemain utama. Jalan saya sebagai pengusaha yang pernah melalui berbagai macam pengalaman menghadapi berbagai tekanan dan juga tantangan, mendorong saya dalam pengambilan berbagai keputusan termasuk memberi tempat bagi sosok yang lebih baik dan relevan untuk memimpin WIR Group,” tutur Daniel Surya.
Tidak lagi mengemban fungsi sebagai CEO, saat ini Daniel Surya sebagai Executive Chairman akan berfokus sebagai narahubung, mengembangkan jejaring WIR Group dalam pasar domestik dan pasar global dengan tujuan mengukuhkan posisi WIR Group untuk kian menjadi pemain utama di bidang AR, VR dan AI dari Indonesia.