Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyelenggarakan pelatihan pandu laut dalam untuk menunjang keselamatan pelayaran pada alur pelayaran selat Malaka dan selat Singapura.
Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Kapal Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Heru Maryanto menyatakan pelatihan itu menyusul masih kurangnya SDM pandu laut dalam untuk mengawal kapal dengan draf lebih dari 15 meter.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga pandu yang memiliki sertifikat pandu laut dalam, paparnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bekerja sama dengan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) yang secara berkesinambungan menyelenggarakan pelatihan pandu laut dalam.
"Penyelenggaraan pelatihan ini adalah merupakan kebutuhan guna menciptakan tenaga-tenaga transportasi yang profesional, andal, dan berdaya saing,” ujarnya saat membuka Pelatihan Pandu Laut Dalam Angkatan III Tahun 2019 di Kampus 1 PT Pendidikan Maritim Logistik Indonesia seperti dikutip siaran pers, Senin (28/10/2019).
Pelatihan pandu laut dalam diikuti 20 peserta yang terdiri atas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I sebanyak 6 peserta, Pelindo II sebanyak 9 peserta dan Pelindo III sebanyak 5 peserta. Adapun, lamanya pelaksanaan Pelatihan Pandu Laut Dalam Angkatan III Tahun 2019 selama 455 jam pelajaran.
Heru melanjutkan pelatihan itu penting mengingat banyaknya kapal yang akan dilayani maupun jam kerja yang cukup panjang dalam sekali pelayanan. “SDM pandu laut dalam juga menjadi penting yang harus dipenuhi Indonesia sejalan dengan cita-cita menuju poros maritim dunia serta penerapan Tol Laut,” katanya.