Mengapa memilih fokus pada produk popok dewasa?
Bukan berarti tidak menyayangi bayi, melainkan kami berprinsip menyayangi orang tua. Kalau bayi itu akan terus bertumbuh besar, dan suatu saat akan memiliki kehidupan sendiri. Sementara itu, orang seperti saya, ketika sudah ditinggalkan anak berkeluarga, ya fokus mendekatkan diri menjaga orang tua. Makanya saya fokus pada produk-produk lansia. Di Indonesia, juga tidak banyak pabrik yang bisa memproduksi.
Tantangannya seperti apa di industri ini?
Pertama, masih adanya beberapa retail yang lebih memberikan space merek luar daripada merek lokal. Kedua, masih adanya pungli di mana-mana saat kami melakukan distribusi ke lapangan, belum lagi pungli saat bongkar barang dan parkirnya.
Ketiga, di bidang industri manufaktur, yang kami pusing, masih banyak oknum yang mempersulit usaha dengan macam-macam jenis perizinan yang mengada-ada. Padahal, Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa perizinan justru harus disederhanakan, tetapi ini masih banyak oknum di dinas-dinas mengada-adakan perizinan.
Apa contoh perizinan yang mengada-ada itu?
Ada yang tidak masuk akal, misalnya terkait dengan genset. Di pabrik ada genset, tetapi genset ini izinnya berkaitan dengan ESDM. Namun, Disnaker Bekasi juga minta izin genset. Kami bingung, kata mereka semua hal yang berkaitan dengan pekerja harus izin. Bayangkan saja, izin genset ke Disnaker, izin kompresor Disnaker, tangki angin juga izin Disnaker, lalu listrik pun izin Disnaker.
Padahal, kami tahu kalau listrik itu ada sertifikasi laik operasional dari PLN. Namun, Disnaker juga minta, harus ada izin. Alasan mereka selalu keselamatan karyawan. Kalau semua perizinan dikait-kaitkan dengan keselamatan, semua pun harus izin Disnaker, termasuk mobil. KIR kalau begitu harus izin Disnaker juga, karena sopir saya juga pekerja.
Harapan pelaku usaha agar industri ini dapat semakin berkembang?
Tolonglah kami kalau saja aparat menemukan ketidaksesuaian dengan aturan, tolonglah bersurat ke asosiasi, tanyakan dahulu, jangan asal sita atau segel terlebih dahulu. Dilihat dulu regulasinya, asosiasi disurati, seluruh instansi terkait juga disurati.
Harapan lainnya, dari pemerintah diharapkan pemberantasan pungli benar-benar dilakukan. Ini saya mau ekspor, kantor dekat dengan pelabuhan, sepanjang jalan kelihatan pungli di mana-mana.
Satu hari, satu mobil, biaya silumannya minimal Rp100.000. Kalau ada distribusi 20 mobil, jadinya Rp2 jutaan. Lalu sebulan jadinya ada lebih dari Rp50 juta. Setahun minimal bisa Rp600 juta uang silumannya. Ini contoh fakta perusahaan saya yang kecil. Bagaimana kalau perusahaan besar? Kalau di levelnya 20 kali lebih besar dari saya, ya jadinya sekitar Rp6 miliar setahun uang silumannya.
Apa rencana jangka pendek, menengah dan panjang dari perusahaan?
Saya ingin menambah kapasitas produksi karena memang untuk memenuhi permintaan ekspor dan tipenya mulai menanjak. Saya sudah mulai persiapkan untuk pabrik kedua, penambahan mesin sudah kami rencanakan.
Jangka panjangnya saya terus terang ingin jadi perusahaan terbuka (Tbk.). Dari awalnya, secara perpajakan, pembukuan, kami sudah coba tertib. Mungkin ada saja kalau dicari kesalahan, kami susah untuk 100% sempurna.
Namun, kami juga sudah lakukan audit, membayar auditor independen agar saya tahu para pekerja ini bekerja dengan benar atau tidak karena latar belakang saya bukan akuntan. Ini jadi alat ukur saya.
Apa mimpi besar bapak terhadap perusahaan ini?
Mimpi saya tidak muluk-muluk, selain menjadi perusahaan terbuka, saya juga tidak harus jadi nomor satu di industri ini. Paling tidak menjadi tiga besar di antara yang besar dan menjadi nomor satu di kategori diaper tertentu. Namun, untuk kategori diaper dewasa, saya harus nomor satu.
Pewawancara: Puput Ady Sukarno & Sri Mas Sari
BIODATA
Nama Lengkap : Oto Gunasis
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 26 Oktober 1969
Riwayat Pendidikan :
1. SD-SMP di Mardi Yuana Sukabumi
2. SMA St Theresia
3. Sarjana Teknik Industri Trisakti 1989—1994
4. Sarjana Hukum Universitas Indonesia 1999—2004
Riwayat Karier :
1. Direktur Utama PT Rejeki Putra Putri Eliman 2011—Sekarang
2. Direktur Utama PT Arkstarindo Artha Makmur 2000—Sekarang.
3. Direktur PT Fanah Jaya Maindo 1998—2000.
4. Komisaris PT Exindo Sumber Rejeki 2016—Sekarang.
5. Advokat Partner di Berdikari Law Firm.