Bagaimana Andhika Lines menyambut kewajiban penggunaan kapal nasional untuk mengangkut ekspor batu bara?
Andhika lines menyambut baik regulasi tentang kewajiban ekspor batu bara menggunakan armada nasional. Itu artinya peluang. Namun, kami juga cukup realistis dan kooperatif dalam mengatasi kesulitan kooperatif yang ada. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan pemberlakuan bertahap atau roadmap sehingga laju ekspor kita juga tidak terganggu.
Apa rencana bisnis yang akan dilakukan Andhika Lines dalam waktu dekat?
Andhika bersikap konservatif dalam melakukan usahanya. Kami lebih berhati-hati melangkah, tetapi selalu siap menangkap peluang yang ada. Di samping bisnis muatan curah padat, kami juga menjalani angkutan cair/minyak dan gas serta industri lepas pantai.
Andhika termasuk konservatif dalam berbisnis, tetapi bukan berarti tidak punya target-target capaian. Hanya saja, target yang kami canangkan adalah yang achievable. Seperti 2020 ini, di samping continuity existing bisnis, kami juga menargetkan ada kontrak-kontrak baru, baik di sektor curah padat maupun curah cair.
Dalam catatan kami, perusahaan memiliki 11 kapal pada 2011. Apakah ada rencana penambahan armada?
Penambahan armada tentu ada kaitannya dengan kontrak baru. Kalau kami dapat kontrak baru, tentu kami menambah armada. Namun, memang jumlah kapal itu sangat bergantung pada situasi industri shipping.
Apa mimpi Anda tentang Andhika Lines pada masa depan?
Tidak muluk-muluk. Saya hanya menginginkan Andhika bersama-sama dengan perusahaan pelayaran nasional lainnya tetap eksis, berperan dalam kemajuan maritim nasional, bahkan bisa bersaing bermain di pasar global.
Apa perbedaan memimpin perusahaan dengan memimpin asosiasi (INSA)?
Jelas berbeda sekali. Dalam memimpin perusahaan, walau saya dibantu para profesional, saya adalah leader. Adapun dalam memimpin asosiasi, saya lebih berperan sebagai conductor suatu orkestra yang berusaha mengharmonisasikan suara para anggota. Anggota-anggota di INSA itu juga para owner lho.
Pelayaran, bongkar muat, pelabuhan, sering dianggap sebagai 'dunia laki-laki'. Bagaimana Anda hidup di dunia yang dipersepsikan maskulin?
Semula juga agak canggung, tetapi berbekal pada pengalaman bekerja di luar negeri yang nongender, maka saya jalani dengan santai. Akhirnya, terbiasa dan sekarang pun sudah banyak wanita yang berkecimpung di klaster shipping. Kondisi yang sudah nongender ini janganlah menjadikan persaingan sesama wanita, malahan harus saling mendukung.
Bagaimana Anda menggambarkan gaya kepemimpinan Anda?
Saya menggabungkan profesionalisme dan sistem kekeluargaan. Banyak hal positif yang bisa diambil dari kedua sistem tersebut.
Bagaimana menggabungkannya?
Seperti bermain layang-layang, kita tahu kapan saatnya menarik benang dan kapan harus mengulur benang. Demikian pula dalam memimpin perusahaan, kapan saya harus tegas dan kapan saya fleksibel dengan anak buah. Itu yang saya namakan kombinasi kekeluargaan dan profesional.
Siapa tokoh panutan (role model) yang memengaruhi gaya kepemimpinan Anda?
Tentu saja kedua orang tua saya.
Apa hobi Anda di sela-sela kesibukan?
Saya suka traveling dan kuliner. Saya prefer berkunjung ke negara-negara atau tempat yang eksotis, tetapi aman, melihat-lihat keindahan.
BIODATA
-----
Nama: Carmelita Hartoto
Tempat, Tanggal Lahir: Surabaya, 22 Juni
Riwayat Pendidikan:
- BA Merchandising Central Manchester College, Inggris
- MBA Finance Webster University, AS
Riwayat Pekerjaan:
- Lewis & Peat, London (1994)
- Direktur Adhiraksha Tama (1995—Sekarang)
- Direktur Utama Andhini Nugraha (1998)
- Direktur Andhika Lines (1997—2005)
- Direktur Utama Andhika Lines (2005—Sekarang)