1. Tiga Pesan Jokowi Untuk Tekan Dampak Virus Corona ke Perekonomian
Presiden Joko Widodo minta para pembantunya fokus pada tiga hal agar wabah virus corona atau Covid-19 tidak berdampak besar pada perekonomian Indonesia.
Kepala Negara memberikan arahan tersebut rapat terbatas bertemakan Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global Covid-19 melalui video converence.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Ini 7 Jurus Bank Indonesia Redam Gejolak Virus Corona
Untuk mendukung perekonomian di tengah wabah COVID-19, Bank Indonesia kembali merilis langkah-langkah kebijakan stimulus moneter.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan langkah ini merupakan kelanjutan stimulus kebijakan Rapat Dewan Gubernur pada 2 Maret 2020 lalu.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Ekonom: Bunga Acuan BI Diperkirakan Turun
Di tengah penyebaran wabah virus corona yang kian meningkat, konsensus ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Dari 25 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg (19/3/2020), sebanyak 14 ekonom memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen dari 4,75 persen
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Jokowi Minta Rapid Test, Menkes Terawan Sebut Bukan Standar WHO
Presiden Joko Widodo telah menginstrusikan jajarannya untuk segera melaksanakan tes cepat (rapid test) virus corona. Namun demikian, metode penggunaan alat rapid test disebut bukanlah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Dia mengklaim kendati bukan standar WHO, metode rapid test bisa digunakan sebagai penyelidikan awan virus corona di tubuh manusia.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Dana Asing US$8,1 Miliar Kabur dari Indonesia Gara-Gara Corona
Perekonomian global dan Indonasi saat ini menghadapi potensi pelemahanan seiring masifnya penyebaran virus Corona (Covid-19). Sebanyak US$8,1 miliar dana investor asing keluar dari pasar keuangan Indonesia.
Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM UI Febrio Kacaribu mengatakan tindakan darurat yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed telah menyebabkan pasar melakukan aksi jual aset berisiko.
Baca berita selengkapnya di sini.