Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dua Pemicu Tekanan Penerimaan Pajak Tahun Ini

Kebijakan fiskal yang ekspansif akan memberikan guncangan yakni dalam bentuk tekanan pada penerimaan pajak dan peningkatan belanja pajak.
Petugas Pajak melayani wajib pajak untuk mengisi form pelaporan SPT Pajak Tahunan melalui daring di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumut I di Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/3/2019).ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Petugas Pajak melayani wajib pajak untuk mengisi form pelaporan SPT Pajak Tahunan melalui daring di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumut I di Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/3/2019).ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA - Dampak ekonomi dari Covid-19 dan munculnya kebijakan fiskal yang ekspansif bakal memberikan tekanan terhadap kinerja pajak.

Partner DDTC Fiscal Research Bawono Kristiaji mengatakan kebijakan fiskal yang ekspansif akan memberikan guncangan yakni dalam bentuk tekanan pada penerimaan pajak dan peningkatan belanja pajak.

Bawono mengatakan apabila merujuk pada krisis sebelumnya yakni pada 2008, tax ratio global mengalami penurunan hingga 1,5 persen dari PDB.

Namun, perlu dipahami pula bahwa di tengah perlambatan ekonomi PDB juga mengalami penurunan. Penerimaan pajak turun secara natural akibat tergerusnya basis pajak di tengah perlambatan ekonomi ini.

Peningkatan belanja pajak juga meningkat seiring dengan berbagai kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam memberikan dukungan kepada wajib pajak (WP), terutama untuk sektor usaha terdampak.

"Jadi dampaknya lebih besar dari 1,5 persen itu," kata Bawono, Selasa (21/4/2020).

Merujuk pada data Kementerian Keuangan, penerimaan pajak diproyeksikan terkoreksi sebesar Rp388,5 triliun dari target awal, yakni dari Rp1.642,6 triliun menjadi tinggal Rp1.254,1 triliun.

Tax ratio pada 2020 juga diproyeksikan hanya sebesar 8,7 persen dari PDB, lebih rendah dari 2019 lalu yang sudah rendah di angka 9,7 persen dari PDB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper