Bisnis.com, SURABAYA - PT Barata Indonesia (Persero) masih tetap melakukan ekspor komponen pembangkit listrik ke Armenia di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno mengatakan di masa sulit seperti sekarang ini perseroan masih mampu melakukan perannya sebagai industri manufaktur bahkan melakukan ekspor ke Armenia.
"Saat ini produk pesanan Armenia telah siap untuk dikapalkan," katanya, Rabu (22/4/2020).
Dia menjelaskan produk pembangkit listrik yang diekspor tersebut berupa komponen Steam Turbine Condenser serta Combustion Chamber yang akan digunakan di proyek Yerevan -2 Combine Cycle Power Plant di Armenia.
"Produk komponen tersebut diproduksi di Pabrik Komponen Turbin – Divisi Pembangkit di Cilegon. Proses produksinya membutuhkan waktu 17.000 jam atau kurang lebih 8 bulan dalam menyelesaikan order tersebut," katanya.
Fajar menjelaskan Proyek Yerevan-2 adalah proyek 250 MW combined-cycle power plant yang dibangun di lokasi pembangkit Yerevan-1, atau 10 km ke arah selatan kota Yerevan, Armenia.
Proyek ini merupakan proyek Independent Power Plant (IPP) pertama di negara Armenia. Pembangkit Yerevan-2 yang dibangun dan dioperasikan oleh ArmPower akan beroperasi selama 25 tahun.
ArmPower sendiri merupakan sebuah perusahaan patungan antara perusahaan asal Italia Renco and Simest dengan kepemilikan saham 60% dan Siemens Project Venture dengan kepemilikan saham 40%.
Fajar menambahkan ekspor produk komponen pembangkit listrik ini bukan pertama kalinya bagi perseroan, sebab Barata Indonesia kerap menerima pesanan dari berbagai negara seperti Australia dan Rusia.
Produk komponen yang telah berhasil masuk pasar asing seperti Condenser dan LP Outer Casing telah sampai di pasar Brasil, Argentina dan Pakistan, komponen Blade Ring dipesan oleh Panama, Argentina, Brazil dan Pakistan, dan produk Inner Casting dibeli oleh Bangladesh, serta Combustion Chamber dipesan oleh Taiwan.
"Kinerja ekspor ini semakin mengukuhkan kompetensi Barata Indonesia di bidang pembangkit listrik. Kami berharap perusahaan lokal tanah air juga ikut menggunakan produk komponen pembangkit listrik yang diproduksi oleh perusahaan manufaktur lokal," imbuh Fajar.
Dia mengklaim, dari sisi kualitas, cara kerja dan desain, SDM Indonesia sudah sangat mumpuni dan sanggup untuk mengerjakan.