Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan stimulus fiskal yang dirilis oleh pemerintah dalam menangani virus corona (Covid-19) berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi via streaming Perkembangan Ekonomi Terkini, Rabu (6/5/2020). Menurut Bank Sentral, stimulus fiskal pemerintah telah berdampak positif terhadap ekonomi, misalnya dalam bentuk penyaluran bantuan sosial (bansos).
"Semula kami perkirakan konsumsi pemerintah tumbuh 2,3 persen pada kuartal I, tetapi justru tumbuh 3,74 persen," katanya.
Selain konsumsi pemerintah yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi BI, Perry juga menyebutkan kinerja ekspor juga lebih baik dibandingkan dengan perkiraan Bank Sentral.
Sebelumnya, BI memproyeksikan ekspor pada kuartal I/2020 minus 1,6 persen. Namun, realisasinya tumbuh 0,24 persen.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi selama kuartal I/2020 sebesar 2,97 persen secara tahunan. Angka ini jauh meleset dari ramalan BI yang sebesar 4,4 persen.
"Inginnya 4,4 persen, tetapi 2,97 persen menurut saya tetap patut disyukuri karena dibandingkan dengan negara lain masih baik," katanya.
Salah satunya, pertumbuhan ekonomi China terkoreksi dalam dari 6 persen pada kuartal IV/2019 menjadi -6,8 persen pada kuartal I tahun ini. Begitu juga dengan Singapura yang pertumbuhan ekonominya melorot dari 1 persen menjadi -2,2 persen.