Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasional Elnusa Petrofin Tidak Terganggu Corona

Direktur Utama Elnusa Petrofin Haris Syahrudin menjelaskan bahwa meskipun kondisi industri minyak dan gas bumi sedang tertekan, pihaknya tetap melanjutkan kegiatan pendistribusian BBM untuk wilayah Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
Elnusa/Ilustrasi
Elnusa/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Elnusa Petrofin tetap melaksanakan kegiatan operasional secara penuh di tengah pandemi virus corona untuk memastikan kebutuhan energi di luar pulau Jawa tetap terpenuhi.

Direktur Utama Elnusa Petrofin Haris Syahrudin menjelaskan bahwa meskipun kondisi industri minyak dan gas bumi sedang tertekan, pihaknya tetap melanjutkan kegiatan pendistribusian BBM untuk wilayah Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

Hingga saat ini pihaknya tetap melayani pendistribusian BBM untuk sebanyak 2554 SPBU yang tersebar di luar pulau Jawa dengan mengoperasikan 1.600 unit mobil tangki dan 5.600 awak mobil tangki.

"Ini yang menarik di tengah-tengah Covid-19, kami tidak bisa berhenti jadi kami terus operasi karena untuk memastikan keberadaan BBM di masyarakat," katanya dalam diskusi MarkPlus Industry Roundtable sektor infrastruktur, Selasa (12/5/2020).

Menurut Haris, terdapat tantangan tersendiri untuk tetap beroperasi pada kondisi penyebaran virus Covid-19.

Pasalnya, di satu sisi pasokan BBM untuk sejumlah daerah harus tetap terjaga, tetapi di sisi lain pihaknya harus tetap memastikan kondisi kesehatan karyawan.

"Dalam mengoperasikan ini satu adalah kita langsung membentuk tim satgas," ungkapnya.

Sementara itu, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya mengungkapkan, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang variatif bagi industri infrastruktur dan utilitas.

Dampak buruk dirasakan oleh industri aviasi sebagai industri paling terpuruk setelah sektor hospitality, tetapi menjadi peluang bagi perusahaan penyedia barang seperti petrokimia dalam meningkatkan profit dan market share pupuk. Tidak hanya itu PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) juga berhasil membalikan keadaan dengan inovasi dan berada dalam posisi yang menguntungkan.

"Ada dua macam company, ada yang growing ada yang declining. Best guess saya kuartal I/2020 atau kuartal II/2020 kita surviving untuk industri yang declining dan servicing untuk yang growing. Pupuk ini growing karena mendapat tugas menyalurkan utilities jadi harus servicing lebih baik. Utilities itu bukan cuma listrik dan air," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper