Bisnis.com, JAKARTA - Angkutan kargo udara diproyeksi semakin meningkat pada semester II/2020, apalagi dengan masuknya maskapai penerbangan berjadwal sebagai angkutan kargo, para pengguna seperti jasa pengiriman ekspres pun memiliki lebih banyak opsi angkutan udara.
Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi mengatakan potensi bisnis kargo udara masih sangat besar karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan membutuhkan transportasi udara untuk konektivitas seluruh wilayah, serta kebutuhan jasa pengiriman ekspres yang sensitif akan waktu penyampaian barang.
"Pertama karena negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentu untuk menjangkau daerah yang jauh dibutuhkan moda transportasi udara, apalagi kalau berbicara kiriman ekspres yang memang sangat sensitif waktu sehingga waktu penyampaiannya harus cepat," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (5/7/2020).
Dia menyebut kondisi pandemi ini malah membantu percepatan pergeseran perilaku di masyarakat dalam belanja memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tadinya di luar jaringan dengan aktivitas di wilayahnya menjadi di dalam jaringan atau online. Dengan pergeseran ini, tentu juga mendorong pertumbuhan kiriman jasa kurir.
Feriadi sempat memprediksi pada 2020 ini jasa pengiriman ekspres akan tetap tumbuh hingga 15 persen, sementara karena adanya pandemi virus corona pertumbuhan bisa saja menjadi lebih tinggi.
Dia menegaskan kedatangan maskapai penerbangan berjadwal ke bisnis kargo dengan mengangkut kargo khusus di kursi-kursi penumpang memberikan warna tersendiri bagi industri pengiriman ekspres.
Baca Juga
Menurutnya, tarif setiap maskapai tentu berbeda satu sama lain, sehingga jasa pengiriman memiliki pilihan. "Misalnya, saat ini sudah ada beberapa perusahaan freighter yang beroperasi di Indonesia, di samping itu adanya jalan tol juga membuat bisnis trucking ikut tumbuh," imbuhnya.
