Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IAP Gandeng PPPI untuk Bantu Perencanaan Pembangunan Daerah saat AKB

Sinergi itu juga diarahkan untuk membantu pemerintah daerah dalam merencanakan program pembangunan pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan pasca-Covid-19.
Ilustrasi - Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada waktu senja./Bisnis-Istimewa
Ilustrasi - Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada waktu senja./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Ahli Perencana (IAP) bersama Perkumpulan Perencana Pembangunan Indonesia (PPPI) menandatangani kesepakatan bersama untuk melakukan sinergi dalam meningkatkan kapasitas perencana di daerah.

Sinergi itu juga diarahkan untuk membantu pemerintah daerah dalam merencanakan program pembangunan pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan pasca-Covid-19.

Ketua PPPI Suprayoga Hadi mengatakan bahwa perlu ada program peningkatan kompetensi ASN perencana yang bekerja di instansi pemerintah daerah agar dapat kreatif dan inovatif dalam melakukan refocusing program pembangunan di masa AKB ini.

“Salah satu contohnya adalah strategi pengembangan kewirausahaan digital untuk mendorong perekonomian daerah,” ungkapnya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (17/7/2020).

Ketua Umum IAP Andy Simarmata menambahkan bahwa pembangunan kota ke depan harus inovatif untuk menciptakan kota yang lebih tangguh dan cepat pulih dari situasi krisis.

Menurutnya, proses perencanaan pembangunan di daerah harus mampu memanfaatkan sumber pembiayaan lain di luar anggaran belanja daerah dan menggunakan teknologi digital dalam menjembatani (AKB).

“Pemerintah Daerah perlu melakukan simplifikasi proses birokrasi, meningkatkan profesionalisme, dan berbasis data,” ujar Andy.

Plt. Sekjen Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori mengungkapkan dengan inovasi pengembangan kota diharapkan bisa mengatasi pendapatan daerah yang berkurang, pengangguran, kemiskinan, ketersediaan pangan, kesenjangan ekonomi, pembangunan infrastruktur, daya beli yang menurun, pelayanan publik yang menurun, serta ada risiko peningkatan angka putus sekolah.

“Tanpa melakukan inovasi perkembangan kota akan stagnan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper