Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) secara resmi menjadikan sebanyak tiga stasiun yakni Bogor, Cilebut, dan Cikarang menjadi stasiun khusus bagi pengguna Kartu Multi Trip (KMT), mulai Senin (3/8/2020) besok.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan mulai Senin 3 Agustus mendatang, ketiga stasiun tersebut sudah resmi menjadi Stasiun Khusus KMT dan berlaku setiap hari kerja. Pengguna KRL hanya dapat menggunakan kartu multi trip, kartu uang elektronik bank yang telah bekerja sama dengan KCI, dan tiket kode QR Link Aja di stasiun yang sudah dinyatakan khusus KMT.
“Penetapan stasiun KMT ini selain mengurai antrean THB juga untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 dari transaksi dengan uang tunai yang sering berpindah tangan,” jelasnya, Jumat (31/7/2020).
Uji coba stasiun KMT telah dimulai sejak Senin 13 Juli 2020. Selama masa uji coba setiap Senin ketiga stasiun tersebut tidak lagi melayani transaksi pembelian dan isi ulang Tiket Harian Berjaminan (THB). Namun untuk tap-out atau keluar menggunakan THB masih dimungkinkan dan pengguna THB Pergi Pulang juga dapat melakukan tap-in untuk perjalanan pulangnya.
Sementara itu agar pengguna dapat mengikuti update berkala mengenai situasi antrean pada jam sibuk pagi hari di sejumlah stasiun dengan volume pengguna tertinggi. KCI selama beberapa pekan terakhir telah menyajikan informasi kondisi antrean melalui aplikasi KRL Access dan media sosial @commuterline.
Dengan mengetahui situasi antrean sebelum tiba di stasiun, calon pengguna KRL diharapkan dapat mengambil keputusan sesuai keperluan terkait rencana dan waktu perjalanannya dengan KRL.
Baca Juga
Pihaknya juga memperkenalkan KRL Access dengan tampilan baru, para pengguna dapat mengakses berbagai layanan terutama informasi kondisi antrean di stasiun dan posisi terkini KRL. KRL Access versi terbaru sudah dapat diunduh para pengguna Android melalui Play Store dan App Store.
Para pengguna sejak masuk stasiun akan melalui pengecekan suhu tubuh, wajib menggunakan masker, dan mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL. Saat berada di peron, petugas di lapangan akan mengarahkan pengguna untuk menunggu KRL sesuai marka yang telah ditentukan dan menjaga jarak.
Pembatasan dilakukan menyesuaikan dengan kondisi kepadatan pengguna melalui antrean penyekatan di beberapa zona stasiun sebelum masuk ke peron.
