Bisnis.com, KUALA LUMPUR — Kumpulan Powernet Bhd. (KPower) meraih kontrak rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan commissioning (EPCC) pertama di Indonesia untuk pembangkit listrik tenaga air senilai 54,6 juta ringgit atau lebih kurang Rp188 miliar.
Penyedia jasa konstruksi itu mengatakan bahwa kontrak itu diberikan kepada anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki KPower International (L) Ltd. (KPIL), adalah untuk EPCC dan penyelesaian dua pembangkit listrik tenaga minihidro di Provinsi Bengkulu.
PT Pat Petulai Energi memperoleh kontrak 29,71 juta ringgit untuk membangun pembangkit listrik 3,1 MW di Sungai Simpang, sedangkan PT Klaai Dendan Lestari memperoleh kontrak 24,92 juta ringgit untuk pembangkit listrik 2,6 MW.
Direktur Pelaksana Grup KPower Mustakim Mat Nun mengatakan bahwa KPIL akan melakukan rekayasa, konstruksi, pengawasan, pengujian, komisi, uji keandalan, perbaikan cacat selama masa pertanggungjawaban dan penyediaan semua peralatan, baik pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara yang berkaitan dengan proyek.
"Para pihak terkait akan membuat kesepakatan definitif dalam waktu 90 hari kerja sejak tanggal penerimaan kontrak dengan kedua proyek diharapkan selesai dalam 24 bulan sejak tanggal dimulai pembangunan," katanya melalui sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bernama, Kamis (5/11/2020).
Mustakim mengatakan bahwa kontrak tersebut sejalan dengan rencana grup untuk ekspansi di seluruh kawasan Asean setelah terjun ke sektor energi dan utilitas berkelanjutan pada 2019.
Baca Juga
"Perolehan kontrak ini tidak hanya merupakan pengesahan atas kemampuan kami di bidang infrastruktur energi terbarukan di Indonesia, tetapi juga diawali dengan baik dengan rencana kami untuk lebih meningkatkan keunggulan kompetitif dan keberadaan geografis kami di segmen khusus EPCC di kawasan Asean," ujarnya.
Hingga saat ini, grup tersebut telah mendapatkan orderbook 1,40 miliar ringgit di Malaysia, negara-negara, Asean dan Nepal. Capaian ini bertujuan untuk lebih meningkatkan orderbook dengan tambahan 2 miliar ringgit pada tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2021.