Bisnis.com, JAKARTA — Institut Studi Transportasi menilai rendahnya serapan anggaran Kementerian Perhubungan hingga pertengahan November 2020 merupakan hal yang wajar dan lazimnya mulai kencang pada akhir Desember.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengatakan bahwa kondisi tersebut dikarenakan rata-rata termin pembayaran proyek akan digenjot pada akhir tahun.
Pembayaran proyek tersebut merupakan proyek termin. Terlebih pada akhir tutup tahun memang progresnya akan meningkat.
"Cukup normal dan tidak terlambat memang normal itu November serapan 70 persen. Rata-rata termin pembayaran akhir memang 25 persen—30 persen pada Desember," ujarnya, Rabu (18/11/2020).
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Pelabuhan Patimban dan kereta api Makassar—Parepare merupakan dua proyek yang hingga kini masih belum sebanding antara serapan anggaran dan kemajuan fisik.
Saat ini, realisasi fisik proyek di bawah Kemenhub mencapai 74,40 persen atau 4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan serapan anggaran Kemenhub yang mencapai 70 persen.
Menhub menjabarkan hanya sejumlah kegiatan seperti subsidi angkutan umum yang mungkin kemajuannya sudah signifikan di kisaran 90 persen.
Menurutnya, kendala administrasi membuat sejumlah proyek belum bisa dibayarkan.
Dia menyebutkan bahwa dua proyek yang signifikan belum dilakukan pembayaran yakni Pelabuhan Patimban dan kereta api Makassar—Parepare. Pihaknya tengah mengupayakan untuk menyederhanakan proses administrasinya agar realisasi fisik dan pembayaran menjadi lebih dekat.