Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) menyatakan revitalisasi Pasar Pariaman telah rampung. Adapun, revitalisasi pasar yang berumur lebih dari 100 tahun tersebut menggunakan konsep bangunan hijau dan fasilitas untuk menghadapi bencana alam.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan konsep bangunan hijau dapat mengurangi penggunaan energi. Pasalnya, konsep bangunan hijau membuat Pasar Pariaman memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik.
"Untuk lantai 4 dilengkapi konstruksi atap dak beton sebagai shelter apabila terjadi bencana tsunami. Pasar juga dilengkapi fasilitas ramp seperti jalur evakuasi apabila terjadi gempa," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (6/4/2021).
Kementerian PUPR mengeluarkan anggaran senilai Rp92 miliar untuk proyek revitalisasi Pasar Pariaman seja akhir 2019. Adapun, pemenang lelang paket konstruksi tersebut dimenangkan oleh PT Wika Gedung.
Seperti diketahui, Pasar Pariaman memiliki luas tanah sekitar 4,56 hektar dengan luas bangunan 10,88 hektar.Pasar tersebut kini dapat menampung 362 kios dan 200 los yang didirikan di area 530 meter persegi.
Untuk diketahui, Pasar Rakyat Kota Pariaman mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana kebakaran pada 1988. Bangunan pasar juga sempat digoyang gempa tektonik 8,3 SR yang berpusat di Kepulauan Mentawai pada 2016 lalu. Kerusakan struktur dapat membahayakan keselamatan pengunjung pasar sehingga perlu dilakukan renovasi.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pasar Pariaman dapat menjadi bagian dari layanan wisata karena lokasinya berada di pusat kegiatan kota dan dekat dengan Pantai Gandoriah. Oleh karena itu, Ma'ruf mendorong Kepala Daerah untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada para pedagang serta mensosialisasikan protokol kesehatan.
"Pasar Pariaman diharapkan menjadi destinasi wisata belanja produk dalam negeri, sehingga juga bisa meningkatkan sektor ekonomi dari UMKM maupun pariwisata," katanya.