Bisnis.com, JAKARTA – Investor yang dipimpin oleh EIG Global Energy Partners LLC setuju untuk mengakuisisi sekitar US$12,4 miliar saham di perusahaan pipeline Saudi Aramco.
Grup tersebut akan mengakuisisi 49 persen saham di Aramco Oil Pipelines Co., entitas yang baru dibentuk dengan hak pembayaran tarif selama 25 tahun untuk minyak yang dikirim melalui jaringan saluran raksasa minyak Saudi, kata EIG dalam sebuah pernyataan.
Mengutip Bloomberg pada Sabtu (10/4/2021), kesepakatan itu menyiratkan nilai total saham sekitar US$25 miliar untuk Aramco Oil Pipelines.
Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari upaya Arab Saudi membuka diri terhadap investasi asing dan menggunakan uangnya untuk diversifikasi perekonomian negara itu. Pelepasan aset juga membantu raksasa energi tersebut mempertahankan pembayaran kepada pemegang saham, serta investasi di ladang minyak dan proyek penyulingan.
Tahun lalu, perusahaan telah membayar dividen sebesar US$75 miliar, yang merupakan harga tertinggi dari semua perusahaan yang terdaftar, hampir semuanya masuk ke kas negara.
Berdasarkan nilai pasar, Aramco telah menjadi perusahaan terbesar ketiga di dunia. Perusahaan itu hanya tertinggal dari Apple Inc. dan Microsoft Corp., setelah penawaran umum perdana pada tahun 2019. Di mana raksasa minyak itu mengumpulkan US$25,6 miliar, kurang dari 2 persen sahamnya.
“Transaksi penting ini menentukan jalan ke depan untuk program pengoptimalan portofolio kami. Struktur permodalan Aramco yang kuat akan semakin ditingkatkan dengan kesepakatan ini, yang pada gilirannya akan membantu memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham kami,” ujar Amin Nasser, Direktur Eksekutif Aramco, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (10/4/2021).
Kesepakatan itu digambarkan sebagai perjanjian lease-and-lease-back agreement. Perusahaan yang dikendalikan negara itu akan menyewakan hak pakai dalam pipeline ke Aramco Oil Pipelines.
Entitas baru akan memberikan kembali Aramco hak eksklusif untuk mengoperasikan dan memelihara jaringan selama 25 tahun dan memungut tarif dari perusahaan induk sebagai imbalan. Selain itu, Aramco akan terus mempertahankan kepemilikan jaringan pipa tersebut.
“Transaksi ini sangat selaras dengan filosofi EIG dalam berinvestasi pada aset berkualitas tinggi dengan arus kas terkontrak dalam infrastruktur kritis,” jelas Robert Blair Thomas, Chief Executive Officer EIG.