Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal mengawasi dan memastikan progres pembangunan pelabuhan on shore di Pekalongan untuk mendukung upaya Pemerintah Kota mengembalikan kejayaan sektor perikanan tangkap.
Menteri KKP Trenggono akan memberikan dukungan penuh agar sektor perikanan di Kota Pekalongan kembali menggeliat. Salah satu yang sudah diagendakan adalah pembangunan pelabuhan on shore melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) KKP yang terintegrasi dengan penanganan banjir.
Dia meminta jajarannya di DJPT untuk rutin turun ke Pekalongan guna memastikan rencana pembangunan pelabuhan tersebut berjalan dengan baik. Pembangunan wajib dilakukan secara matang sehingga keberadaan pelabuhan benar-benar membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
“Saya meminta Pak Dirjen untuk turun langsung ke lapangan, untuk memastikan apakah on shore itu dapat berjalan dengan baik, dan untuk mengetahui benefit ke generasi berikutnya seperti apa, itu yang harus kita pikirkan,” kata Trenggono dalam siaran pers, Sabtu (17/4/2021).
Dia menilai ada beberapa persoalan yang menyebabkan menurunnya produktivitas sektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan. Seperti sedimentasi atau pendangkalan alur di muara Kali Loji sehingga kapal kesulitan keluar maupun masuk pelabuhan. Kemudian rutin terjadi rob yang menyebabkan aktivitas perikanan terganggu.
Trenggono menyebut salah satu kunci mengurangi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Juga
“Saya minta ini betul kepada Pak Wali untuk membangun kesadaran masyarakat untuk tertib menjaga kebersihan. Langkah kecil itu bisa menjadi salah satu upaya dalam menangani banjir rob yang selama ini terjadi. Kita akan kerja sama dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaidi menceritakan, banjir rob menyebabkan aktivitas pelelangan di Kota Pekalongan terhenti sejak 29 Januari hingga 5 Maret 2021. Akibatnya, ekonomi nelayan maupun masyarakat yang selama ini beraktivitas di pelelangan, ikut terganggu. Bahkan minat investasi ikut terhambat.
“Rob ini telah membuat area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tergenang, mengganggu akses jalan dan aktivitas bongkar. Aktivitas pendukung perikanan seperti docking, galangan, bengkel mesin, dan lain-lain, juga ikut terganggu. Pada akhirnya berdampak pada berkurangnya minat investor di sektor tangkap,” ujarnya.