Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persiapan Alih Kelola Wilayah Kerja Rokan Capai 99,5 Persen

Persiapan alih kelola WK Rokan telah mencapai 99,5 persen, seluruh tahapan dari 9 program transisi, telah dilaksanakan. Peralihan pengelolaan WK Rokan tersebut akan 100 persen dan efektif ketika telah resmi beralih pada tanggal 09 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB.
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Persiapan alih kelola wilayah kerja Rokan yang tinggal menunggu hitungan jam lagi telah mendekati final. Seluruh persiapan hampir diselesaikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan.

"Hingga Sabtu, 07 Agustus 2021, persiapan alih kelola WK Rokan telah mencapai 99,5 persen, seluruh tahapan dari 9 program transisi, telah dilaksanakan. Peralihan pengelolaan WK Rokan tersebut akan 100 persen dan efektif ketika telah resmi beralih pada tanggal 09 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB,” ujar Jaffee A. Suardin, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan seperti dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (8/8/2021).

Lebih lanjut, Jaffee juga menambahkan bahwa di Blok Rokan tersebut, nantinya PHR mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager.

"Kami optimis, dengan beralihnya operatorship dari CPI ke PHR, kami akan berupaya maksimal untuk mempertahankan dan terus melakukan aktivitas operasi yang masif untuk meningkatkan produksi migas sehingga dapat memenuhi target nasional 1 Juta barel di 2030,” jelasnya/

Untuk program pemboran, PHR akan melakukan pemboran sebanyak 84 sumur dan rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur, sehingga total 161 sumur selama Agustus-Desember 2021.

Guna mendukung kelancaran kegiatan pemboran tersebut, sebanyak 291 kontrak dilakukan proses mirroring dan telah selesai 100 persen. Selain itu sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progres 100 persen.

PHR juga melibatkan sumber daya lokal dengan program Local Business Development (LBD), karena PHR ingin masyarakat sekitar juga menjadi bagian dari kelancaran operasi perusahaan. Sebanyak 264 kontrak telah disiapkan dengan melibatkan sedikitnya 690 vendor lokal yang masuk dalam program LBD tersebut.

Tentunya, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan Kementerian ESDM, SKK Migas, pemerintah daerah, elemen masyarakat dan pekerja CPI yg akan menjadi pekerja PHR.

"Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kami bisa mempersiapkan tahapan demi tahapan alih kelola ini dengan lancar,” ujar Jaffee.

PHR berharap pekerja ex CPI dan pekerja Pertamina dapat berkolaborasi bersama menjadi satu tim dalam mengembangkan WK Rokan. Melalui kolaborasi bersama diharapkan akan tumbuh semangat yang sama untuk mewujudkan visi Pertamina sebagai perusahaan migas nasional berkelas dunia.

"Bagi kami mereka adalah ujung tombak dari kesuksesan pengelolaan Blok Rokan kedepannya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper