Bisnis.com, JAKARTA - Shenzhen di China akan menjadi pemerintah daerah pertama yang menerbitkan obligasi yuan offshore dengan pasar senilai US$77 miliar.
Menurut sebuah pernyataan, Pemerintah Kota Shenzhen sedang mencari penjamin emisi untuk penawaran hingga 5 miliar yuan (US$771 juta). Provinsi Guangdong juga merencanakan penjualan serupa di Makau, tanpa menyebutkan ukurannya.
Frances Cheung, ahli strategi suku bunga di Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura mengatakan meskipun relatif kecil, tender semacam itu akan membantu membuka jalan bagi penerbitan yang lebih teratur, memberi investor internasional lebih banyak aset berdenominasi yuan untuk ditambahkan ke portofolio mereka.
Dilansir Bloomberg, Rabu (25/8/2021), penjualan utang yuan luar negeri berada di jalur yang tertinggi sejak 2015. Hal itu didorong oleh kebijakan moneter yang lebih ketat di China awal tahun ini ditambah dengan uang yang relatif langgar di AS, menyebabkan biaya untuk menukar mata uang China ke dolar turun.
China telah berusaha untuk meningkatkan popularitas internasional yuan, mendesak penggunaan mata uang yang lebih luas dalam perdagangan dan mengurangi kontrol dan intervensi nilai tukar.
Kementerian keuangan negara telah berusaha untuk memperluas saluran penerbitan obligasi dari pasar antarbank ke investor ritel dan sekarang di luar negeri. Kepemilikan investor luar negeri atas utang lokal dalam negeri telah meningkat secara signifikan hampir 80 persen tahun ini pada Juli.
Penjualan luar negeri yang diusulkan datang di tengah kekhawatiran lonjakan penjualan obligasi pemerintah lokal di dalam negeri, karena otoritas China menjanjikan lebih banyak dukungan untuk perekonomian. Kekhawatiran tentang lonjakan pasokan terus menghantui pasar obligasi negara. Ceung menambahkan penjualan luar negeri yang diusulkan tidak akan cukup besar untuk mengurangi tekanan itu.
Sedangkan menurut analis di Citic Securities, meskipun pembeli asing sudah memiliki akses ke obligasi pemerintah lokal dalam negeri, penawaran luar negeri dapat menarik lebih banyak dana global.