Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja dinilai ikut mendorong ketahanan usaha mikro dan kecil di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan bahwa sebanyak 70 persen dari penerima Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk modal usaha.
“70 persen dari penerima menggunakan insentif untuk modal usaha, ada yang beli bahan, ada yang beli kompor, ada yg beli freezer, ada yang beli barang untuk dijual lagi,” katanya dalam webinar, Kamis (16/9/2021).
Denni menjelaskan, berdasarkan riset Bank Dunia (World Bank), sebanyak 33 persen pedagang online (mayoritas mikro-kecil) menerima bantuan tunai dari pemerintah, dalam bentuk Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja juga dinilai membantu hal yang paling dibutuhkan oleh pedagang online tersebut, mulai dari pelatihan, pengetahuan, dan keterampilan digital.
Denni pun menyampaikan, Program Kartu Prakerja berhasil menekan angka pengangguran, di mana penerima penerima yang mengganggur mengalami penurunan dari 56 persen menjadi 39,8 persen setelah mengikuti program pelatihan.
Baca Juga
“Sebaliknya yang kerja, di survei yang baru, [meningkat] dari 49 menjadi 62 persen,” jelasnya.
Adapun, pemerintah mencatat, penerima Kartu Prakerja sepanjang 2021 telah mencapai 4,3 juta orang. Peserta yang telah menyelesaikan pelatihan mencapai 3,2 juta orang.
Di samping itu, insentif yang telah dicairkan mencapai Rp6,82 triliun kepada sebanyak 3.040.724 penerima.
Sejak pertama kali dibuka hingga saat ini, tercatat 69,7 juta orang telah mendaftar program Kartu Prakerja. Seluruh pendaftar tersebut tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.