Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama meninjau fasilitas lepas pantai atau offshore Rig Tasha di wilayah kerja Blok Mahakam yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream dalam rangka Management Walkthrough (MWT).
Dalam kunjungan tersebut turun hadir Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim, Presiden Direktur PT Apexindo Pratama Duta Tbk. Zainal Abidinsyah Siregar dan General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Agus Amperianto, serta jajaran Komite PT Pertamina (Persero).
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim menjelaskan tujuan strategis dari kegiatan pemboran PHM dengan dua rig offshore saat ini adalah untuk meningkatkan aktivitas program kerja di WK Mahakam untuk terus meningkatkan produksi.
Rig Tasha merupakan rig di platform offshore WPN3 PHM dengan target pemboran sebanyak delapan sumur di tahun ini telah mencatatkan 2.160 jam kerja selamat.
Rig Tasha bersama dengan salah satu rig lainnya di WK Mahakam, Rig Hakuryu, akan melakukan pemboran di 3 platform offshore baru, yakni Jumelai, North Sisi, dan North Nubi guna mempercepat Ready for Start Up platform-platform baru tersebut.
Sumur-sumur yang sedang dibor di platform WPN3 ini adalah bagian dari proyek development PHM. Diharapkan dengan adanya pengembangan tersebut dapat menahan laju natural declining rate dan menjaga produksi WK Mahakam.
Baca Juga
Rig Tasha yang akan membor semua wilayah offshore Mahakam yang saat ini telah menyelesaikan 2 sumur memiliki potensi sumur lainnya dengan produksi liquid sebesar 603 barel minyak per hari dan potensi gas sebesar 71.5 MMSCFD.
“Kami terus berinvestasi dalam pemboran eksplorasi dan eksploitasi untuk menambah cadangan dan memaksimalkan produksi dari lapangan-lapangan yang sudah mature,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Kamis (30/9/2021).
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina yang akrab disapa Ahok mengatakan mengapresiasi para pekerja PHM dan juga para kontraktor yang telah menjaga aspek keselamatan kerja hingga mencatatkan zero tolerance pada penerapan HSSE dalam bekerja.
“Terima kasih telah mendedikasikan hidupnya di industri migas dan berdampak memperbaiki defisit anggaran berjalan di APBN," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Komisaris Utama Pertamina Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan mayoritas pekerja terlibat dalam operasi Rig Tasha sebesar 92% dari 116 orang merupakan tenaga profesional Indonesia.
“Saya merasa senang dapat melihat langsung kegiatan di rig Tasha ini. Semoga produksi di PHM bisa terus dijaga, terus berinovasi, dan meningkatkan efisiensi,” ungkapnya.