Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati hingga Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahja Purnama alias Ahok masuk dalam bursa sosok wakil menteri ESDM ke depan.
Peluang itu mengemuka seiring keputusan Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden No 97/2021 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Di dalamnya, Menteri ESDM dapat memiliki Wakil Menteri dengan penunjukan dari Presiden.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyarankan posisi orang nomor dua di Kementerian ESDM layaknya diberikan kepada profesional yang telah berkecimpung di dalam sektor energi.
Beberapa nama yang dinilai layak menjabat posisi Wamen ESDM seperti Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto. Dia dinilai telah mengerti persoalan energi di Indonesia.
"Kalau kita sebutkan nama lagi bisa jadi misalnya pak Ahok, Komisaris Utama Pertamina untuk posisi Wamen. Atau Bu Nicke sebagai Direktur Utama Pertamina yang paham soal energi," katanya kepada Bisnis, Senin (22/11/2021).
Dia mengatakan ketiga nama tersebut telah lama terlihat dalam sektor energi di Indonesia. Keterlibatan tokoh profesional diharapkan mampu mempercepat sejumlah rencana pemerintah pada sektor ini ke depan.
Baca Juga
Pemerintah dalam beberapa waktu terakhir mulai mencanangkan sejumlah agenda. Beberapa di antaranya seperti transisi energi, penghiliran subsektor mineral dan batu bara hingga peningkatan produksi minyak bumi 1 juga barel dan 12 miliar kubik gas pada 2030.
Rencana tersebut dinilai perlu akselerasi lebih cepat untuk merealisasikan rencana yang ada. Termasuk dalam empat tahun ke depan, pemerintah membidik bauran energi terbarukan 23 persen pada 2025.
"Harapan saya orang profesional yang paham sektor energi [menjabat Wamen ESDM] sehingga tinggal menjalankan yang sudah ada dengan ide cemerlang dan ide bagus," terangnya.
Posisi wakil menteri ESDM pertama kali dijabat oleh Widjajono Partowidagdo ada masa Menteri ESDM Jero Wacik saat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II era Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menjabat pada 19 Oktober 2011–21 April 2012.
Wamen kedua adalah Rudi Rubiandini. Dia dilantik pada masa Jero Wacik menjadi Menteri ESDM. Dia menjabat posisi itu pada 14 Juni 2012–15 Januari 2013.
Ketiga, adalah Susilo Siswoutomo sejak 15 Januari 2013 sampai 20 Oktober 2014. Dia menjadi wakil menteri ESDM terakhir di masa SBY, saat Chairul Tanjung merangkap posisi sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri ESDM.
Saat pergantian rezim, Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM pertama di masa Presiden Joko Widodo. Dia menerima jabatan itu saat Ignasius Jonan menjadi Menteri ESDM. Arcandra menjadi wakil menteri dengan durasi kerja paling lama, mulai 14 Oktober 2016 sampai dengan 20 Oktober 2019.